Mohon tunggu...
Dewi Mariyati
Dewi Mariyati Mohon Tunggu... Lainnya - as long as

Pembelajar amatir kadang nulis kadang enggak, seringnya nulis tapi disimpen doang Ig @dewimariyati_

Selanjutnya

Tutup

Book

Rangkuman Buku "Seni Hidup Minimalis" Bagian Terakhir

29 Oktober 2022   10:25 Diperbarui: 29 Oktober 2022   10:32 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simpan kenangannya. Untuk barang yang memang sudah tidak bisa lagi disimpan atau sudah tidak diinginkan, eliminasi tanpa rasa tidak enak karna barang tersebut adalah kado/warisan/barang kenangan. Remember, barang bisa rusak tapi memory tidak.

Bagian 4 "Cara Hidup"

the last part of this book, bagian terakhir ini membahas cara hidup sehari-hari setelah kita menyortir barang, mengeleminasi barang, menata ulang barang, dan menjadi penjaga pintu yang baik bagi setiap barang yang akan masuk ke rumah/gudang ke keluarga. ya, memberi pengertian dan pemahaman serta mengajak anggota keluarga (jika tidak tinggal sendiri) untuk turut ikut menerapkan hisup minimalis. berikut 2 poin bahasan yang ada di bagian terakhr buku

  • Keluarga bebas berantakan

Kenalkan konsep minimalis kepada seluruh anggota keluarga, beri pengertian dan beri contoh. Jangan bosan untuk mengingatkan dan memberi pengertian bahwa hidup sederhana dan rapih itu mewah. Melibatkan setiap anggota keluarga untuk mengurus, merawat dan menyimpan barang masing-masing.

  • Dari kita untuk masyarakat dan alam

Menjadi minimalis menjadikan kita sebagai seorang yang konsumin, membeli hanya yang dibutuhkan saja dan tujuan dari ini adalah memiliki kehidupan yang ringan tanpa banyak barang. Dengan sifat konsumin kita akan mengurangi penggunaan barang-barang yang menghasilkan sampah susah diurai. Konsumin its not same with pelit ya, kita belajar bijak dengan apa yang kita punya dan memikirkan dampak yang dihasilkan dari sampah barang tersebut. Yuuuuk mulai yuk, sederhana sama sekali tidak berarti miskin dan hidup mewah tidak selalu mengenai keglamoran. Be wise ya

Kesimpulan dari buku ini adalah mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam memiliki sesuatu dan menerapkan hidup dengan secukupnya, tidak berlebih-lebihan. Tidak semua barang wajib kita miliki dan tidak semua barang wajib kita simpan. Setelah selesai baca bukunya makin jatuh cinta banget sama konsep hidup minimalis, mulai jadi penjaga pintu yang baik, mulai jadi pribadi yang tertata, rapi, konsisten dan mulai memilih barang-barang yang multifungsi. Semoga kesimpulannya sesuai dan dapet dimengerti ya. semangat buat kita semua dan tentu saja yuuuk mulai hidup minimalis. salaammm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun