Nenek dan kakek saya berpesan agar saya rajin berolahraga, terutama olahraga berjalan kaki karena beberapa rangkaian ibadah haji mengharuskan kita untuk berjalan kaki dalam jarak tempuh yang cukup jauh. Misalnya saja tawaf dan sa'i. Tawaf yakni mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali (berlawanan arah jarum jam). Sa'i adalah berjalan kaki dari Bukit Shafa dan Marwah. Dimulai dari Bukit Shafa, kemudian berjalan sampai tujuh kali perjalanan hingga berakhir di Bukit Marwah. Tawaf dan Sa'i ini merupakan rukun haji. Rukun haji menjadi bagian inti ibadah haji. Rukun haji menentukan keabsahan ibadah haji. Rukun haji tidak dapat digantikan dengan denda atau dam dan lainnya. Selain berolahraga, nenek dan kakek saya juga berpesan agar saya selalu menjaga pola makan. Pola makan gizi seimbang dapat digambarkan sebagai sebuah piring. Seperempat bagian piring terdiri dari sayur mayur, usahakan sayur berwarna hijau. Seperempat bagian lagi terdiri dari buah-buahan segar. Â Lalu, seperempat bagian selanjutnya merupakan protein, baik protein hewani maupun nabati. Dan seperempat bagian terakhir berupa karbohidrat dan tambahkan sedikit minyak, seperti minyak zaitun atau minyak jagung (hindari minyak yang mengandung lemak jenuh). Jangan lupa juga untuk mengonsumsi air putih, minimal delapan gelas sehari.
3. Selalu update tentang informasi tentang haji serta memahami cara pendaftarannya
Informasi seputar ibadah haji dapat kita peroleh melalui website https://haji.kemenag.go.id/Â milik Kementrian Agama RI . Selain itu, Kementrian Agama RI juga meluncurkan aplikasi "Haji Pintar" yang dapat diunduh secara gratis. Melalui website dan aplikasi tersebut, kita dapat memperoleh berbagai informasi seputar ibadah haji seperti perkiraan keberangkatan, layanan terjemahan bahasa arab, informasi mengenai akomtrans (akomodasi, konsumsi dan transportasi), informasi jadwal sholat, hajipedia, layanan pengaduan, informasi nilai tukar rupiah, dan lain sebagainya. Â
Â
Saat ini ada dua cara daftar haji, yaitu haji regular dan haji plus. Haji regular diselenggarakan langsung oleh pemerintah melalui Kementerian Agama, sedangkan haji plus diselenggarakan oleh pihak travel haji yang telah ditunjuk langsung oleh pemerintah. Perbedaan keduanya terletak pada cara setoran pendaftaran, jumlah pembayaran dan fasilitas yang didapat. Haji Reguler merupakan haji yang biayanya paling murah dari haji lainnya.Â
Namun, ketika memilih haji regular, kita harus sabar menunggu jadwal keberangkatan yang biasanya bisa mencapai belasan tahun. Masa tunggu haji di Indonesia sendiri saat ini telah mencapai 10 -- 30 tahun. Informasi mengenai tata cara dan persyaratan pendaftaran haji regular dapat diakses pada website haji Kementrian Agama RI (https://kemenag.go.id/berita/info_grafis_read/8/tata-cara-dan-persyaratan-pendaftaran-haji-reguler ).
Â
3. Persiapan tabungan haji pada Bank Danamon