“Oalah, kamu mampir ke took roti dulu, toh…” kata Bunda
Aku terbaring lemah diatas kasur. Ayah bilang, berat badanku naik karena Ramadhan tahun lalu, aku makannya banyak. Jadi ayah agak kesulitan mengangkatku tadi.
Esoknya aku izin sekolah. Mungkin bakalan akan banyak SMS,LINE,CHAT dari Cola. Tetapi, aku sudah bilang bahwa aku tidak masuk hari ini. Aku juga berpikir apakah kamu masih bisa melihat bintang jatuh besok? Aku masih sangat berharap untuk bisa melihat bintang jatuh itu. Tapi, sayangnya, esoknya aku masih terbaring lemah diatas Kasur, aku masih sakit dan sampai sekarang belum sembuh.
“Nak, kamu istirahat ya, Bunda ada dibawah. Panggil saja kalau ada perlu” kata Bunda
“baik” kataku pelan
Aku hanya melihat kearah jendela, mungkin sekarang Cola sedang mengikuti ekskul bulu tangkis yang amat menyenangkan. Ini adalah akhir pecan yang membosankan karena aku hanya terbaring diatas kasur. Aku juga sedih, dan menangis pelan karena tak bisa melihat bintang jatuh dan berharap pada setiap bintang yang jatuh.
Malam telah tiba, mungkin sekarang Cola sedang berharap pada salah satu bintang jatuh. Karena sudah terdengar bunyi mercon seperti malam tahun baru. Aku menelpon Cola, ia bilang suasananya sangat ramai dan penuh, banyak orang yang berpasangan dan keluarga yang berkumpul. Sedangkan aku? Hanya tertidur sambal melihat ke luar jendela, berharap ada 1 bintang jatuh yang melintasi jendela kamarku.
Semakin dilihat, ternyata ada bintang jatuh yang jatuh melintasi kamarku, aku senang sekali dan segera membuat permohonan. Walaupun aku tak bias lihat secara langsung, tapi, aku sudah senang. Bintang jatuh itu mirip seperti apa yang difotokan oleh Cola. Dengan ekor yang panjang.
“Ini sama” kataku
Walaupun malam ini menjadi malam yang membosankan, tapi, dimalam ini pula aku bias merasakan kalau harapan ku dapat terkabul.
Aku mulai berpikir bahwa kesempatan itu masih banyak, dan banyak sekali kesempatan yang akan terjadi di lain waktu. Kita tidak tahu kapan, tapi yang pasti kesempatan itu akan datang pada kita. Kita berharap layaknya sosok anak kecil, untuk dapat bermimpi karena kita ingin meraih mimpi tersebut.dan terus berharap dan berusaha agar mimpi kita dapat kita raih.