Why:
Tindakan adalah elemen utama dalam kepemimpinan. Ketakutan akan kegagalan sering kali menjadi penghalang.
How:
Pemimpin harus mengatasi rasa takut dengan membuat keputusan yang tegas, bahkan jika ada risiko kesalahan.
13. Kebenaran dan FlatteryWhat:
"Membiarkan orang memahami bahwa mengatakan kebenaran tidak akan menyinggung Anda adalah cara melindungi diri dari sanjungan."
Why:
Sanjungan dapat merusak objektivitas pemimpin. Mendorong keterbukaan memperkuat hubungan tim.
How:
Pemimpin harus menciptakan lingkungan di mana kritik konstruktif diterima dengan baik, sehingga keputusan menjadi lebih akurat.
14. Realitas versus HarapanWhat:
"Cara hidup kita tidak berbeda dari cara kita seharusnya hidup. Siapa yang mempelajari apa yang seharusnya dilakukan daripada apa yang dilakukan, akan menemukan jalan menuju kejatuhannya."
Why:
Berfokus pada idealisme daripada realitas dapat membawa kehancuran.
How:
Pemimpin harus menerima kondisi nyata dan bekerja di dalamnya, sambil secara bertahap membangun perubahan.
Kesimpulan
Kepemimpinan Machiavelli adalah pendekatan yang realistis, menekankan pentingnya hasil, strategi, dan adaptasi terhadap tantangan. Meskipun pendekatannya sering dianggap keras, relevansinya dalam kepemimpinan modern tidak dapat disangkal, terutama dalam konteks politik dan organisasi.
Daftar Pustaka
Machiavelli, N. (1532). The Prince. Florence: Antonio Blado.
Apollo, Prof. (2024). Kepemimpinan Machiavelli. Presentasi pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H