1. Beban yang berat menjadi terasa ringan
2. Hal yang sulit menjadi mudah
3. Kesempitan akan menjadi lapang
4. Teguran, koreksi dan perbaikan dari kesalahan yang dia lakukan, sehingga dia tetap berada di jalan yang benar dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin, baik sebagai pemimpin tertinggi, wakil, sebagai menteri, sebagai gubernur dan seterusnya.
Namun, apabila larangan Nabi yang mulia Shallallahu 'alaihi wa sallam ini dilanggar, pasti akan menimbulkan bahaya dan beban yang sangat besar bagi pemimpin dan yang dipimpin.
: : :
Dari Abu Musa Radhiyallahu anhu dia berkata, "Saya masuk menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersama dengan dua orang dari kaumku, lalu salah seorang dari kedua orang itu berkata, "Jadikanlah (angkatlah) kami sebagai amir (pejabat) wahai Rasulullh!" Kemudian yang seorang lagi juga meminta hal yang sama. Maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya kami tidak akan mengangkat sebagai pejabat orang yang memintanya dan tidak juga orang yang tamak terhadap jabatan itu"
Hadits Shahih. Telah dikeluarkan oleh al-Bukhri (2261, 6923, 7149, 7156 & 7157) dan Abu Dwud (2930, 3579 & 4354) dan an-Nas-i (5382) dan yang lainnya.
Dan meminta jabatan atau mengemis jabatan itu sangat dilarang terlebih lagi jika ia mengetahui bahwa dirinya lemah dan tidak akan melaksanakan amanah tersebut karna sesungguhnya rosulullah mengingatkan siapapun untuk tidk meminta jabatan jika tidak memiliki keahlian atau kompetensi di bidangnya, apalagi, orang yang rupanya meminta jabatan hanya untuk kepentinagn pribadi dan kelompoknya sendiri, seperti umtuk mengeruk keuntungan dan memperkaya diri sendiri dan kelompoknya, dengan mengabaikan kepentingan umum serta tanggung jawab nya. Adapun orang yang diberi jabatan tanpa meminta, akan dibantu  oleh Allah SWT. Ia diberi atau mendapatkan jabatan semata karna kepercayaan akan keahlian dan kompetensinya bukan karna nepotisme
Jadi bagi siapapun yang meminta jabatan pemerintahan maka ia akan tidak boleh diberi jabatan itu. Islam tidak memberikan jabatan kekuasaan kepada orang yang memintanya, menginginkannya dan berambisi untuk mendapatkannya. Orang yang paling berhak mendapatkan jabatan kekuasaan adalah orang yang menjauhkan diri dan tidak suka menerimanya.
Sesatnya seseorang yang gila jabatan seperti Mustafa  sangat memberikan contoh kepada semua orang yang ingin menjadi seorang pejabat, agar jangan memaksakan diri untuk memperoleh kepuasan yang lebih tinggi jika belum siap lahir batin dan ekonomi untuk berkampanye agar terpelih menjadi apa yang diinginkan.