Mohon tunggu...
Delsi Chaniago
Delsi Chaniago Mohon Tunggu... Musisi - Musisi Jalanan

Berkesenian

Selanjutnya

Tutup

Seni

Seni Tradisional Gejoglesung "Dewi Sri" Kemorosari II

30 Desember 2022   00:39 Diperbarui: 30 Desember 2022   00:57 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GejogLesung “Dewi Sri” Dusun  Kemorosari II Desa Piyaman ,Wonosari, Gunung Kidul.

Kesenian Gejog Lesung “ Dewi Sri” Dusun Kemorosari II merupakan salah satu kelompok seni tradisional yang masih memiliki dan mampu memberikan spirit dalam menjaga kelestarian seni budaya yang ada di Desa Piyaman, Kec.Wonosari, Kab. Gunungkidul. Grup kesenian ini beranggotakan ibu-ibu dimana mayoritasnya adalah merupakan lansia yang berprofesi sebagai petani dan pedagang.

Gejog lesung merupakan kesenian rakyat yang mengandalkan media lesung sebagai alat penghasil bunyi atau suara iramanya. Lesung biasa terbuat dari bahan kayu yang keras seperti kayu jati, nangka, dll, yang dibuat menyerupai bentuk perahu dan dengan alu atau tongkat tongkat pendek sebagai alat pemukulnya sehingga menghasilkan dentakan dentakan suara yang dijadikan sebagai iringan dalam melantunkan lagu lagunya.

Pada hari sabtu(26/11/2022) pukul 08.00 Wib, bertempat di balai kelurahan Piyaman telah diselenggarakan acara pementasan Gelar Program MBKM 2022. Dimana acara tersebut adalah merupakan acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa dari jurusan Etnommusikologi Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Acara tersebut bertajuk Project Independent “mBangun Desa”, dengan menampilkan 5 kelompok kesenian tradisional yang ada di desa Piyaman. Salah satu repertoar atau penampil dalam acara tersebut adalah grup kesenian gejog lesung “Dewi Sri” yang di bina oleh 2 orang mahasiswa yakni Igo Kaba dan Andre Dinata dengan menampilkan 3 lagu yang di aransemen dalam bentuk kesenian gejog lesung.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

“Harapan kami kedepan kelompok ini harus  berkembang lebih baik lagi dan ada regenerasi dari para pemuda-pemudi Dusun Kemorosari II”, begitu dikatakan oleh Ibu Eti selaku Koordinator  kelompok seni “Dewi Sri” disela sela latihannya. Latihan secara rutin ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan senibudaya yang ada di Desa Piyaman, meskipun sempat vakum beberapa waktu silam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun