Oleh: Delya Puspita Sari dan Lisa Klara Afifah
Saat ini perkembangan ekonomi Indonesia, terutama dalam dunia usaha mulai dari usaha mikro sampai industri besar sudah tersebar di berbagai perkotaan maupun pedesaan. Hal tersebut memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Banyaknya perusahaan industri di bidang industri kreatif sehingga mengakibatkan ketatnya persaingan antar perusahaan.
Kondisi dengan persaingan yang semakin meningkat ini, mendorong perusahaan-perusahaan melakukan inovasi bisnis agar meningkatkan efektivitas dan efisiensi, sehingga lebih kompetitif di pasar. Persaingan tersebut dapat dimenangkan dengan beberapa faktor, yaitu quality dan price. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus dapat berhasil menjalankan strategi bisnis perusahaan.
Salah satu hal yang dapat diperhatikan dalam menjalankan strategi bisnis perusahaan adalah penentuan harga pokok produksi. Harga pokok produksi yaitu total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. Dalam menentukan harga pokok produksi terdapat beberapa metode yaitu Full Costing dan Variable Costing, dengan pengertian sebagai berikut:
- Full Costing merupakan metode penentuan kos biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap (Mulyadi, 2014).Â
- Sedangkan, Variable Costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel (Mulyadi, 2014).
Dampak Pada Harga JualÂ
Penentuan harga pokok produksi dengan metode Full Costing dan Variable Costing akan mempengaruhi besar dan kecilnya harga jual suatu perusahaan. Metode Full Costing cenderung menghasilkan biaya produksi yang lebih tinggi, karena memasukkan seluruh jenis biaya termasuk biaya variabel dan biaya tetap. Sementara, Variable Costing umumnya akan menghasilkan biaya produksi yang lebih rendah karena hanya memperhitungkan biaya yang langsung terkait dengan produksi (Arizal et al., 2023). Dalam hal ini, dapat diambil kesimpulan bahwa metode Full Costing akan menyebabkan harga jual akan menjadi lebih tinggi, karena seluruh biaya dibebankan kepada produk. Sedangkan, metode Variable Costing akan menyebabkan harga jual akan menjadi lebih rendah, karena hanya biaya variabel yang dibebankan kepada produk.
Dampak Pada Pengambilan Keputusan
Perbedaan dalam menunjukkan harga jual, akan mempengaruhi pula pengambilan keputusan perusahaaan. Metode Full Costing akan berguna untuk pengambilan keputusan jangka panjang, di mana dengan metode Full Costing akan memastikan semua biaya produksi tertutup dalam harga jual produk, sehingga perusahaan dapat mencegah kerugian. Di sisi lain, Metode Variable Costing akan berguna untuk pengambilan keputusan jangka pendek, sehingga pihak manajemen dapat lebih fokus pada biaya variabel dan dapat mengevaluasi dampak langsung dari perubahan volume produksi pada biaya.
Kesimpulan
Perusahaan perlu mempertimbangkan unsur-unsur dalam metode Full Costing dan Variable Costing, sebab metode Full Costing dan Variable Costing memiliki peranan penting dalam memberikan dampaknya pada perusahaan. Perusahaan dapat menentukan untuk menggunakan kedua metode ini, dengan menyesuaikan kondisi dan keperluan yang dibutuhkan dalam manajemen perusahaan.
Keterangan