Makro Ekonomi yaitu mencakup tentang ekonomi secara luas atau menyeluruh. Selain itu makroekonomi termasuk pertumbuhan pendapatan, perubahan harga, dan tingkat pengangguran.
Pakar ekonomi menggunakan banyak jenis data untuk mengukur kinerja perekonomian.
Tiga variabel makroekonomi yang penting adalah: produk domestik bruto riil (real gross domestic product=GDP), tingkat inflasi, dan tingkat pengangguran. GDP riil mengukur pendapatan total setiap orang dalam perekonomian (disesuaikan dengan tingkat harga). Tingkat inflasi (inflation rate) mengukur seberapa cepat harga meningkat. Tingkat pengangguran (unemployment rate) mengukur bagian dari angkatan kerja yang belum bekerja.
GDP Riil per orang dalam perekonomian AS. GDP Riil mengukur pendapatan total setiap orang dalam perekonomian, dan GDP Riil perorang mengukur pendapatan orang rata-rata dalam perekonomian. Gambar ini menunjukkan bahwa GDP riil perorang cenderung tumbuh sepanjang masa dan pertumbuhan normal ini kadang-kadang diinterupsi oleh periode-periode pendapatan yang menurut, yang disebut resesi dan depresi.
Tingkat inflasi dalam perekonomian AS Tingkat inflasi mengukur perubahan persentase tingkat harga rata-rata dari tahun ke tahun sebelumnya. Ketika tingkat inflasi di atas nol, harga-harga naik. Ketika tingkat inflasi dibawah nol, harga-harga merosot. Jika tingkat inflasi menurun tetapi tetap positif, harga-harga naik tetapi pada tingkat yang lebih rendah.
Tingkat pengangguran dalam perekonomian AS Tingkat pengangguran mengukur persentase orang-orang dalam angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan. Gambar ini menunjukkan bahwa perekonomian selalu memiliki angka pengangguran dan jumlahnya berfluktuasi dari tahun ke tahun.
 Ekonom juga menggunakan model untuk memahami dunia, tetapi model seorang ekonom akan terbuat dari simbol dan persamaan matematis yang bermanfaat membantu kita menghilangkan hal-hal yang tidak relevan dan memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan yang penting secara lebih jelas.
  Model-model memiliki dua jenis variabel:  variabel endogen dan variabel eksogen.
Variabel endogen (endogenous variables) adalah variabel-variabel yang akan dijelaskan sebuah model. Variabel eksogen (exogenous variables) adalah variabel-variabel yang nilainya ditentukan di luar model.
Agar gagasan ini lebih konkret, seorang ekonom tertarik untuk mengetahui apa yang mempengaruhi harga pizza dan jumlah pizza yang terjual. Ia akan memprosesnya dengan mengembangkan model yang menggambarkan perilaku para pembeli pizza, perilaku para penjual pizza, dan interaksi mereka di pasar pizza.Â
Sebagai contoh, ekonom tersebut mengganggap bahwa jumlah pizza yang di inginkan konsumen Qd bergantung pada harga pizza P dan pada pendapatan agregat Y. Hubungan ini digambarkan dalam persamaan Qd= D(P,Y), di mana D() menunjukkan fungsi permintaan.Â
Demikian pula, ekonom itu menganggap bahwa jumlah pizza yang ditawarkan kepada penjual pizza QS bergantung pada harga pizza P dan pada harga bahannya Pm, seperti keju, tomat, terigu, dan ikan. Hubungan ini ditunjukkan sebagai Qs= S(P,Pm), dimana S() menunjukkan fungsi penawaran. Akhirnya, ekonom mengansumsikan bahwa harga pizza membentuk keseimbangan jumlah yang ditawarkan dan jumlah yang diminta: Qs=Qd.
Tiga persamaan ini membentuk model dari pizza.
Para ekonom tersebut menggambarkan model tersebut dengan diagram penawaran dan permintaan.
Model penawaran dan permintaan
Model ekonomi yang paling populer adalah model penawaran dan permintaan untuk barang jasa dalam kasus ini, pizza. Kurva permintaan berbentuk miring kebawah (downward-sloping) yang menghubungkan harga pizza dengan jumlah pizza yang konsumen inginkan.
Kurva penawaran berbentuk miring keatas (upward-sloping) yang menghubungkan harga pizza dengan jumlah pizza yang penjual tawarkan.Â
Harga pizza bergerak menyesuaikan hingga jumlah pizza yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta. Titik dimana kedua kurva berpotongan adalah ekuilibrium pizza dan jumlah ekuilibrium pizza.
Perubahan Ekuilibrium pada bagianÂ
(a), peningkatan pendapatan agregat menyebabkan permintaan terhadap pizza meningkat :pada harga berapapun,konsumen ingin membeli lebih banyak pizza.perubahan ini ditunjukan oleh pergeseran kekanan kurva permintaan dari D1 ke D2.pasar bergerak bergerak perpotongan baru dari penawaran dan permintaan.harga ekuilibrium meningkat dari P1 ke P2,dan jumlah ekuilibrium pizza meningkat dari Q1 ke Q2.
dalam bagian (b), peningkatan harga bahan menurunkan penawaran pizza: pada harga berapapun, penjual pizza mendapatkan bahwa penjualan pizza kurang menguntukan dan karena itu memilih memproduksi lebih sedikit pizza.perubahan ini di tunjukan oleh pergeseran ke kiri kurva penawaran dari S1 dan S2 .
pasar bergerak ke perpotogan baru dari penawaran dan permintaan.harga ekuilibrium meningkat dari P1 ke P2,dan jumlah ekuilibrium menurun dari Q1 dan ke Q2.
Ciri penting dari model makro ekonomi adalah apakah model itu mengasumsikan bahwa harga bersifat fleksibel atau kaku. menurut kebanyakan ekonom makro, model-model dengan harga fleksibel menjelaskan perekonomian dalam jangka panjang, sedangkan model-model dengan harga yang kaku memberikan penjelasan yang lebih baik tentang perekonomian dalam jangka pendek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H