Hari itu...Selasa 10 Oktober 2015.  Aku terbangun saat alarm d ponselku berdering....07.30. Itulah waktu yg sebgaja kuatur karena malamnya aku baru tidur pada pulu 02.00. Seperti biasa aktifitasku sebelum kesekolah adalah membuka laptop dan mengecek berita terbaru di jejaring sosial. Sebenarnya sih bukan berita terbaru tapi lebih pada allay ABG...ahaha..mengecek berapa banyak pemberitahuan comentar pada status yang kuupdate di linimasa akun media sosialku.
Ponselku berdering... ada nomor baru..tidak kuangkat. Sengaja. setelah dua kali menelepon nomor tersebut langsung mengirim SMS. Bunyina adalah : pak su baca koran ko..ada berita tentang pak!.. " Begitu membacanya, saya merasa jangan-jangan saya melakukan kejahatan apa sampai nama saya dibawa-bawa ke media cetak. Waduh...hati mulai tak tenang. sayapun langsung menelepon balik nomor itu. Nah lu..tadi pakai tidak diangkat....
Setelah kupastikan, ternyata kegelisahan itu berubah menjadi senyum sumringah tanda sukacita. Gembira ria karena tulisan yang saya kirim via email beberapa lalu sudah dimuat oleh media cetak lokal..aw aw. Walau koran ini adalah koran terbesar ketiga di daerah saya Nusa Tenggara Timur. VNews.com, Adalah website dari media cetak itu.Â
Bagaimana tidak senang. Mula-mula tulisan itu saya buat dan saya kirimkan dengan modal nekat. Kalaupun tak sampai dimuat ya sudahlah. Ini kam baru tahap awal...wedewww.....
Dengan hati penuh penasaran, saya langsung bergegas menuju ibukota propinsi. ya.hanya disana saya bisa membeli koran tersebut. Kebetulan juga ada urusan di kota.Â
sampai Perempatan lampu lalulintas, satu eksemplar lansung saya miliki setelah menyerahkan sejumlah uang. Tancap gas lagi dan lanjut sampai tujuan.Â
Saya mulai membuka langsung pada halaman keempat. Halaman dimana biasa memuat opini. Disana saya temukan foto saya terpampang dengan nama saya disana. ah.... betapa senangnya hatiku. Apalagi tak satupun tulisan yang diedit atau diperbaiki. Ini berarti tulisan saya langsung lulus seleksi untuk masuk. Walau masih punya banyak kekurangan tapi saya menjadi sangat bangga. Jepret langsung upload di media sosial...cuih..mencari pujian...
Sebenarnya bukan mencari pujian. paling tidak lewat cara-cara tersebut ada yang mau memberikan masukan dan kritik mengenai apa yang saya tulis. Oh iya judul tulisan saya itu adalah "ini Dosa Siapa?, ini Salah Siapa" mengangkat isu amoral yang dilakukan oleh beberapa orang siswa di Kota Kupang. Sebelumnya, diberitakan di media cetak yang sama bahwa sebanyak enam belas orang siswa SMP digiring ke Kantor Polisi karena ketahuan menonton film porno pada saat jam sekolah.Â
Tindakan seperti ini, tentu mencoreng wajah pendidikan di Nusa Tenggara Timur. Guru dan Orang Tua adalah pihak yang paling bertanggung jawab disini. Untuk kasus ini, saya lebih mempersalahkan orang tua, sikap moral seorang peserta didik, adalah tanggung jawab orang tua, dimana perlu dibekali dengan pendidikan dasar di keluarga, sehingga ketika berada di sekolah, Guru hanya mengawasi sajaj, dan lebih fokus pada pembentukan karakter pengetahuannya.Â
Â
Menurut anda?
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H