Mohon tunggu...
f.deliana winki
f.deliana winki Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi sekolah tinggi pariwisata trisakti

hallo semuanya saya f.deliana winki merupakan mahasiswi dari STP Trisakti angkatan 2020. saya akan mengupload terus artikel seputar tips, penddikan maupun yang lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya sebagai Identitas Bersama

1 Maret 2021   07:20 Diperbarui: 1 Maret 2021   07:23 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taukan kalian jika Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk 271.349.889 jiwa . Ini di lansir dari hasil sensus penduduk tahun 2020 oleh Kemendagri. Dari pernyataan tersebut sudah dapat kita lihat bahwa tentunya Indonesia adalah negara yang besar. Nah dari hal tersebut maka negara Indonesia tentusaja memiliki Bermacam budaya dan adat yang sangat unik serta luar biasa luar biasa. Apakah kalian tau bagaimana menjaga agar budaya tetap utuh dan tida hilang karna tergerus jaman? 

Cara mudah yang dapat kita lakukan untuk membantu negara serta pemerintahan dalam menjaga Keutuhan budaya yang di miliki Indonesia adalah dengan bangga serta tidak malu mengakui bahwa kita berasal dari negara yang berbudaya, berani menunjukan identitas diri kita sebagai bangsa yang berbudaya. Ini adalah cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk membantu mempertahankan kebudayaan yang sangat unik yang kita miliki ini.

Salah satu contoh dari bangga meunjukan identitas Budaya sendiri adalah seperti cerita ku berikut ini. Dimana aku menemukan moment yang membuat aku sangat merasa diberkati sekali dan memperkuatkan keyakinanku akan kekuatan "Cinta" di dalam ketulusan, persaudaraan, kebersamaan, keramahan, kesopanan, kesederhanaan isangat menyempurnakan segalanya,. Pada tanggal 14 Agustus 2020 aku mengunjungi salah satu rumah betang/rumah panjang tertua yang ada di kapuas hulu, Kalimantan barat, Yaitu rumah betang ''Dai bolong pambean'' yang di miliki suku Dayak Tamam baloh. 

Dengan rasa Cinta yang tulus aku datang ke tempat tersebut maka akan banyak juga yang akan datang membawa cinta kepadaku setulus Cinta yang ku bawakan. Pada waktu itu dengan bangga aku di berikan penyerahan gelang yang di mana bukti bahwa aku di terima sebagai keluarga baru oleh Dayak Tamanbaloh di Palin. 

Selama 2 minggu lebih aku berkeliling banyak sekali hal yang membuatku meneteskan air mata bangga dan haru melihat budaya yang mereka miliki. Tidak tau bagaimana aku mendeskripsikam rasa senangku karena aku selalu di sambut dengan penuh cinta dan kegembiraan oleh suku tersebut. Sepulang dari tempat itu aku selalu membawa gelang yang di serahkan kepada ku dan aku bangga menunjukan identitas diri yang di miliki suku dayang tamambaloh tersebut.

Nah dari cerita tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Budaya lah yang membuat kita tau arti dari cinta dan ketulusan dalam menjalani hidup, maka dari itu jangan malu mengakui bahwa kalian adalah orang yang berbudaya, orang yang memiliki sopan santu serta keunikan.

F.Deliana Winki, Mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jurusan Hospitality Dan Pariwisata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun