Mohon tunggu...
Della NoviaSandra
Della NoviaSandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Department of Economic Education, Syiah Kuala University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lahirkan Dasasila Bandung, Begini Sejarah Konferensi Asia Afrika

21 September 2022   16:55 Diperbarui: 21 September 2022   17:08 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konferensi Asia Afrika (KAA) merupakan sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India, Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario. Konferensi ini dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955.

Latar Belakang Konferensi Asia-Afrika

Ada beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya konferensi Asia Afrika, yakni berakhirnya perang dunia II pada bulan September 1945. Dan lahirnya dua blok kekuatan yang bertentangan secara ideologi maupun kepentingan blok barat dan blok timur. 

Blok barat saar itu dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok timur dipimpin oleh Uni Soviet. Dua blok ini menarik negara-negara lain untuk menjadi pengikutnya, karena hal ini terjadi permusuhan yang disebut perang dingin (cold war).

Selain itu timbulnya pergolakkan di dunia yang menjadi latar belakang KAA, pergolakkan ini disebabkan pula masih ada penjajahan di belahan Asia Afrika, salah satunya Vietnam dan Maroko. Beberapa negara Asia Afrika yang sudah merdeka pun masih banyak menghadapi masalah-masalah sisa penjajahan, seperti Indonesia tentang Irian Barat.

Konferensi Colombo

Pada 28 April-2 Mei 1954, perdana Menteri Ceylon (Sri Lanka) Sir John mengundang para perdana menteri Birma (Unu), India, Indonesia (Ali sastroamidjojo), dan Pakistan dengan maksud mengadakan suatu pertemuan informal di negaranya, pertemuan itu disebut konferensi colombo.

Konferensi Bogor

Nah, negara-negara yang mengadakan konferensi colombo tadi kembali mengadakan konferensi di Bogor pada 28 dan 29 Desember 1954 disebut konferensi panca negara. Konferensi ini membicarakan tentang persiapan konferensi Asia Afrika. Ada 25 negara yang di undang dan satu negara menolok yaitu federasi Afrika Tengah karena pada saat itu masih dikuasai oleh penjajahan.


Pelaksanaan dan Hasil Konferensi Asia-Afrika

Pada tanggal 18-24 April dilaksanakannya konferensi Asia Afrika di gedung Merdeka Bandung. Menyambut pelaksanaan konferensi ini, Ir. Soekarno merubah nama gedung Concordia menjadi gedung Merdeka, dan merubah sebagian Jalan Raya Timur menjadi Jalan Asia Afrika. Penggantian ini dilakukan untuk menyemarakkan konferensi Asia Afrika.

Konferensi Asia Afrika ini menghasilkan suatu kesepakatan bersama yang merupakan pokok-pokok tindakan dalam usaha mencapai perdamaian dunia. Berikut sepuluh pokok yang dicetuskan dalam konferensi Asia Afrika yang disebut Dasasila Bandung

  • Menghormati hak-hak dasar manusia sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB
  • Menghormati kedaulatan dan integritas/keutuhan seluruh bangsa
  • Mengakui persamaan ras dan hak seluruh bangsa
  • Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain
  • Menghormati hak tiap bangsa dalam mempertahankan diri, sebagaimana dalam Piagam PBB
  • Tidak melakukan tekanan kepada negara lain
  • Tidak melakukan agresi terhadap negara lain
  • Menyelesaikan perselisihan internasional secara damai
  • Memajukan kerja sama demi kepentingan bersama
  • Menghormati hukum serta kewajiban internasional.

Dampak Konferensi Asia Afrika

  • KAA berhasil menggalang persatuan dan Kerjasama diantara negara-negara Asia-Afrika.
  • KAA telah mebakar semangat dan menambah kekuatan moral pada pejuang bangsa-bangsa Asia Afrika yang pada masa itu tengah memperjuangkan kemerdekaan.
  • Kota Bandung menjadi terkenal di seluruh dunia.
  • Semangat perdamaian yang dicetuskan di Kota Bandung dijuluki 'Bandung Spirit'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun