Pengalaman Program Magang dan Studi Independen (MSIB) Batch 5 Sebagai Fasilitator Pendamping di PT Bank BTPN Syariah

Perkembangan zaman semakin dinamis dan penuh tantangan sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam kompetensi profesional. Kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) mengambil langkah dengan rencana strategis untuk mewujudkan bangsa yang maju dan adil, untuk mewujudkan hal tersebut, Kemendikbud meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti program magang selama satu semester di mitra industri atau lembaga yang telah ditentukan oleh perguruan tinggi.

PT Bank BTPN Syariah, perusahaan asosiasi dari BTPN, berkomitmen untuk mendukung umat untuk meraih cita-cita merdeka, khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam upayanya untuk mewujudkan komitmen tersebut BTPN Syariah bekerja sama dengan Kemendikbud dalam program MBKM, dengan mengusung Program Sahabat Daya yang melibatkan mahasiswa sebagai pendamping nasabah BTPN Syariah dalam kegiatan pengembangan usaha. BTPN Syariah tidak hanya berfokus pada peningkatan kinerja keuangan, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. BTPN Syariah memiliki visi untuk mewujudkan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan. BTPN Syariah percaya bahwa setiap orang memiliki potensi untuk maju, dan mereka berkomitmen untuk membantu masyarakat mewujudkan potensi tersebut. Dengan demikian, perusahaan dapat terus memberikan konstribusi positif bagi perekonomian masyarakat Indonesia.

Tujuan Mahasiswa berpartisipasi dalam program MSIB adalah untuk menjadi mitra BTPN Syariah dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan ibu-ibu prasejahtera produktif di bidang kewirausahaan. 

Memberikan kontribusi nyata kepada nasabah dalam meningkatkan kualitas hidup. Hasil yang didapatkan Mahasiswa dalam mengikuti program MSIB Kampus Merdeka ini adalah keterampilan dan pengetahuan industri perbankan dan kewirausahaan, kemampuan untuk bersaing dalam dunia kerja, dan potensi untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Kompetensi yang diharapkan bagi peserta magang, yaitu: Menjadi lulusan yang siap kerja dengan keterampilan Microsoft Office yang mumpuni, menjadi individu yang mandiri dan mampu memimpikan diri sendiri, menjadi pemecah masalah yang kreatif dan inovatif, menjadi wirausahaan yang sukses, dan menjadi individu yang adaptif dan mampu beradaptasi dengan perubahan.

Fasilitator pendamping adalah tenaga kerja yang bertugas memberikan pendampingan kepada nasabah BTPN Syariah, khususnya nasabah ulta mikro. Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan nasabah dalam mengelola usahanya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Fasilitator Pendamping memberikan materi dan pelatihan tentang berbagai aspek yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha, seperti manajemen keuangan, pemasaran, dan produksi. Selama menjalankan magang fasilitator pendamping akan mengakses aplikasi Kita Bestee dikelola langsung oleh BTPN Syariah untuk memudahkan fasilitator dalam pendampingan. Pertemuan antara fasilitator dan nasabah dilakukan seminggu sekali selama satu bulan. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas berbagai hal terkait pengembangan bisnis nasabah.

Fasilitator pendamping memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

• Pertemuan Pertama

Melakukan kunjungan awal ke nasabah untuk memperkenalkan diri, program, dan tujuan pendampingan. Selanjutnya dilakukan asessmen dan analisis SWOT untuk mengetahui potensi dan masalah usaha nasabah.

• Pertemuan Kedua

Memberikan materi pendampingan kepada nasabah. Fasilitator pendamping harus menyesuikan materi yang diberikan dengan kebutuhan nasabah. Materi yang diberikan haruslah relevan dengan usaha nasabah dan dapat memberikan manfaat bagi nasabah. Dengan memberikan materi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, peserta magang dapat membantu nasabah untuk mengembangkan usahanya. Serta mengajarkan nasabah cara mengakses aplikasi Besteeku, di dalam aplikasi tersebut banyak materi yang bisa di akses nasabah agar nasabah dapat belajar mandiri melalui aplikasi tersebut.

Input sumber gambar

Gambar mengajarkan materi kepada nasabah

• Pertemuan Ketiga

Kegiatan fasilitator pendamping di minggu ketiga yaitu review materi dan praktik. Dalam melakukan review materi dan praktik biasanya penerapan materi dapat berupa pembuatan identitas usaha spanduk, pembuatan pamflet, pembuatan logo stiker, pembuatan penitikan lokasi usaha nasabah, pendaftaran usaha nasabah di e-commerce, membantu membuat pembukuan sederhana, membantu membuat hampers, membantu menyusun daftar harga atau daftar menu dan lain sebagainya. Fasilitator akan membantu dalam penerapan kepada nasabah dan fasilitator pendamping dapat memastikan bahwa nasabah telah memahami materi yang diberikan dan dapat menerapkannya dalam praktik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pendampingan yang dilakukan oleh fasilitator pendamping dapat memberikan manfaat bagi nasabah.

img-5819-6573d58a12d50f65a01730a3.jpeg

Gambar  penerapan materi indentitas usah merek bersama nasabah   

• Pertemuan Keempat:

Dalam kegiatan penutupan, fasilitator harus menyampaikan hasil pendampingan secara jelas dan komprehensif. Peserta magang juga harus memberikan umpan balik kepada nasabah secara konstruktif. Umpan balik ini dapat membantu nasabah untuk meningkatkan usahanya. Selain itu, fasilitator pendamping juga harus mengucapkan terima kasih kepada nasabah atas kerjasamanya  selama proses pendampingan. Ucapan terima kasih ini dapat menunjukkan apresiasi fasilitator pendamping kepada nasabah.

• Mentoring

Melakukan konsultasi online dengan mentor secara berkala, yaitu setiap satu minggu sekali. Dalam konsultasi tersebut fasilitator pendamping melaporkan kegiatan yang telah dilakukan selam pendampingan, berdiskusi tentang masalah atau kendala yang di hadapi nasabah dan melakukan evaluasi terhadap cara pendampingan yang telah dilakukan.
 
Dalam kegiatan Magang Kampus Merdeka di PT Bank BTPN Syariah, penulis berkesempatan untuk menjadi fasilitator pendamping dalam program pemberdayaan nasabah prasejahtera di PT Bank BTPN Syariah. Selama 4 bulan, penulis mendampingi nasabah  dalam mengembangkan usahanya. Dari pengalaman tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa peran fasilitator pendamping dalam program pemberdayaan nasabah prasejahtera cukup berdampak signifikan.

Berikut adalah pengalaman saya yang dapatkan selama magang di PT Bank BTPN Syariah sebagai fasilitator pendamping:

• Belajar untuk berkomunikasi degan berbagai orang
Selama magang, saya bertemu dengan nasabah dari berbagai latar belakang. Ada nasabah yang masih awam dengan teknologi, ada juga nasabah yang sudah cukup berpengalaman. Saya harus bisa menyesuaikan gaya komunikasi saya agar dapat dipahami oleh semua nasabah.

• Mengasah keterampilan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan
Selama magang, saya memeberikan materi dan pelatihan kepada nasabah tentang berbagai aspek yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha. Saya harus bisa menyampaikan materi dengan jelas dan menarik, serta memastikan bahwa nasabah dapat memahami materi yang diberikan

• Memberikan konstribusi bagi Masyarakat
Melalui kegiatan pendampingan, saya merasa senang dapat memberikan kontribusi bagi Masyarakat. Saya dapat membantu nasabah untuk mengembangkan usahanya, sehingga mereka dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraanya.
 
Secara keseluruhan, penulis belajar tentang budaya kerja, dinamika kerja, dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pekerja di dunia kerja. Pemahaman tersebut sangat penting dimiliki oleh seorang mahasiswa, agar mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk memasuki dunia kerja. Pengalaman magang di PT Bank BTPN Syariah merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis. Pengalaman tersebut memberikan banyak pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang relevan dengan lingkungan kerja sebenarnya.