Kesel ga sih kalo kita udah baca artikel, ujungnya ujaran kebencian?Â
Udah baca thread twitter panjang-panjang sampe udah bisa narik satu kesimpulan?
Komentar negatif?
Daripada yang positif, ternyata warga konoha lebih suka nulis opini negatif. yaa ga banyak sih, tapi sering. Iya nggak sih?
Dalam KBBI negatif/ne*ga*tif/ memiliki arti 1 tidak pasti; tidak tentu; tanpa pernyataan: jawabannya masih -- , belum positif; 2 kurang baik; menyimpang dari ukuran. Konten atau Artikel negatif berarti adalah konten yang tidak pasti, kurang baik dan menyimpang. Mengapa demikian? Konten negatif adalah konten yang dibuat dengan maksud dan tujuan yang kurang baik. Menyebar hoax atau bahkan menyebar kebencian.Â
Di era globalisasi dan teknologi yang serba mudah, konten negatif maupun positif berterbangan tanpa arah. Siapapun yang mencoba menangkapnya, belum tentu cukup bijak menanggapinya. Segala yang ada di media sosial, juga menjadi tanggung jawab kita untuk bijak dalam menyebarkannya.Â
"video gue banyak yang nontooonn! gue viral!"
"opini gue banyak yang suka"
Kita masih ada dalam sikap dilema, bahwa menjadi dikenal itu menyenangkan.Â
Siapa sih yang gamau kalo disekolah ada yang nyapa "konten lu rame yaa, kereeen!!"
di Kantor ada yang nyolek "anjay, fyp!"
Meskipun pesan dari konten yang dimaksud tidak banyak memberi manfaat yang baik, dan menimbulkan persepsi yang bahkan tidak diharapkan.
Tau kah kita, kalo menyebarkan video atau foto korban atas sebuah insiden itu tidak diperbolehkan?
Terus gimana caranya bijak untuk berselancar di sosial media?
Mari kita ulangi.Â
Bahwa di era globalisasi dan canggihnya teknologi, kita mampu belajar atau sekedar menambah wawasan dengan membaca hal-hal yang baik. Semua tentang algoritma, tapi sudahkah kita mem-filter konten apa saja yang mau kita liat/baca?
Buku yang sedang kamu pegang, tweet yang lagi kamu baca atau jawaban dari google yang lagi kamu pantengin di laptop itu adalah buah atas kaidah penulisan yang diterapkan para penulis, jurnalis atau peneliti lainnya yang bersedia meluangkan waktunya demi agar konten yang disajikan selalu dalam keadaan hangat, tidak membuat kamu dengki karena harus membenci tokoh atau menilai insiden yang kita tonton benar-benar terjadi.Â
Kompas Gramedia maupun kompasiana adalah salah satu platform penyedia karya-karya penulis yang memberikan harapan agar pembaca dapat tumbuh sebagai pembaca yang bijak. Hingga akhirnya, lahirlah kognisi.id sebuah website penyedia layanan course dengan berbagai macam profesi dan minat yang sesuai dengan potensi diri.
Kognisi.id adalah salah satu platform pendukung utama bagi program Jurnalisme Berkebangsaan bersama dengan Jabar Digital Service, berupaya untuk melatih dan memberikan kesempatan baik warga Jabar maupun diluar Jabar untuk dapat mempelajari lebih dalam bahwa dalam menulis maupun bercerita itu perlu aturan. Ada kaidah yang perlu dijaga, agar konten yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi audience-nya.Â
Melalui program Jurnalisme Berkebangsaan, saya memiliki halaman yang bisa saya eksplore untuk melatih potensi diri. Dengan program ini, membawakan cerita juga ternyata perlu tekniknya. Untuk dapat mempelajari teknik dan kaidah yang ada dalam proses storytelling sebagai konten kreator, kamu juga bisa belajar mandiri dari platform kognisi.id.
Sedikit overview dalam mengikuti kelas yang ada di kognisi.id, saya perlu merasa sangat puas terhadap materi yang disajikan. Tidak hanya berbentuk visual, setiap pendalaman materi memiliki bab khusus yang dapat di unduh dan dipelajari berulang. Tidak hanya materi dalam bentuk video dan pdf, setiap materi atau setiap bab juga diberikan contoh soal berdasarkan materi apa yang sedang disajikan. Oleh karenanya, menyelesaikan program dari kursus ini tidak membutuhkan waktu yang sangat lama hingga terbit sertifikat kelulusannya.
Dalam mengikuti kelas ini, saya dan teman-teman lain didampingi oleh panitia-panitia yang cakap dan sabar juga diberi kesempatan untuk sesi mentoring dan berkolaborasi belajar bersama ahlinya melalui zoom meeting. Kegiatan Jurnalisme Berkebangsaan Batch 10 ini merupakan kegiatan yang menyenangkan, dibarengi dengan banyaknya kuis dadakan hingga selera humor dan pertanyaan-pertanyaan seru yang bikin kita bahkan enggak ngerasa bosan. Menjelang kelulusannya, saya jadi sadar bahwa belajar dan menyebarkan hal-hal yang positif selain berdampak baik bagi orang lain juga memberi energi posiitif bagi diri sendiri.
Menjelang offboarding, saya selaku penumpang diprogram ini berharap bahwa perjalanan bersama ini menjadi perjalanan yang berkesan dan menjadi bekal untuk dapat memanfaatkan kesempatan yang ada didepan. Semoga dalam perjalanan ini, Kompas Gramedia selalu dan semakin bermanfaat bagi generasi selanjutnya sehingga program Jurnalisme Berkebangsaan tidak akan berhenti untuk melahirkan generasi-generasi yang sadar akan pentingnya kaidah dalam menulis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H