Kurang pahamnya pelaku UMKM di Desa Dengkol dalam memanfaatkan peluang dan ketidaksiapan mereka menghadapi tantangan di era digital ternyata memunculkan permasalahan yang cukup kompleks. Hal ini terjadi di kalangan para pelaku UMKM yang masih menjalankan bisnisnya secara tradisional atau konvensional.Â
Minimnya pengetahuan pelaku UMKM mengenai teknologi membuat kurang maksimalnya pengembangan dalam UMKM yang mereka jalankan. Hal tersebut menyebabkan ketidaksiapan pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan di era digital ini.Â
Untuk menjawab permasalahan diatas, maka kelompok 46 melalui KKN Tematik yang merupakan program dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya melakukan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat daerah. Program KKN ini merupakan realisasi dari salah satu poin yang ada di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kelompok 46 KKNT FIA UB sendiri memiliki program unggulan yaitu penyuluhan digital marketing.
Rabu (29/6) lalu, kelompok 46 melaksanakan program unggulannya yang bertajuk "Peningkatan Pendapatan dan Optimalisasi UMKM melalui Digital Marketing". Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri yang memiliki spesialisasi dalam bidang marketing, yang mana dapat memberi ilmu dan insight mengenai marketing kepada para pelaku UMKM di Desa Dengkol.Â
Dalam kegiatan ini, pemateri memaparkan beberapa poin yang dapat menunjang bisnis para pelaku UMKM, diantaranya adalah bagaimana cara membranding produk UMKM yang benar, pentingnya pembuatan logo bisnis dan juga digitalisasi marketing. Pelaksanaan program kerja ini mendapatkan antusiasme dari pelaku UMKM di Desa Dengkol, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepada pemateri saat penyululuhan tersebut.Â
Selain itu, program kerja ini juga mendapat tanggapan positif dari ketua PKK Desa Dengkol. "Kami di sini sangat berterimakasih atas kehadiran kelompok KKN di desa ini. Sebenarnya saya juga penasaran bagaimana cara melakukan pembukuan keuangan secara digital dan praktis yang dapat dipraktikkan oleh anggota PKK yang memiliki bisnis", tuturnya.
Program kerja kelompok 46 KKNT FIA UB tidak hanya berfokus mengenai digital marketing saja, tetapi juga memberi materi terkait pembukuan keuangan secara digital yang akan menunjang perkembangan UMKM mereka. Menariknya dalam kegiatan tersebut dibawakan langsung oleh peserta KKN kelompok 46 yang tidak lain adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya dari program studi administrasi bisnis.Â
Pada sesi ini, pemateri memberi informasi mengenai bagaimana cara melakukan pembukuan keuangan secara digital yang mana sebelumnya pelaku UMKM di desa tersebut melakukannya secara konvensional. Pembukuan keuangan tersebut dilakukan dengan cara menggunakan aplikasi yang dinilai lebih praktis dan efisien sehingga dapat membantu para pelaku UMKM dalam mengelola keuangannya.
Harapan dari sesi penyuluhan ini, pelaku UMKM di Desa Dengkol dapat meng-upgrade pengelolaan keuangan bisnis mereka dengan cara mengimplementasikan materi yang telah disampaikan oleh pemateri.
Selain kedua materi diatas dalam penyuluhan tersebut juga menyisipkan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran para pelaku UMKM untuk membayar pajak dengan mengundang pemateri yang merupakan mahasiswa yang tergabung dalam Tax Center Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.Â
Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan para pelaku UMKM mampu mengembangkan usaha nya secara optimal dengan mengimplementasikan materi yang telah disampaikan dalam penyuluhan tersebut. Â Sebagai keberlanjutan dalam program ini kelompok 46 membuka layanan posko untuk para pelaku UMKM yang ingin berkonsultasi seputar branding, logo, digital marketing, pembukuan keuangan, serta perpajakan.Â
Posko tersebut dilaksanakan secara online melalui grup whatsapp dan juga secara langsung yang berlokasi di Balai Desa Dengkol.Â
Disamping itu, kelompok 46 KKNT FIA UB juga berfokus pada bidang pengetahuan dan pendidikan yang dimana kami menyebutnya literasi, kegiatan tersebut dapat melatih kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah ptertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Program literasi kami berfokus pada anak-anak tentang wawasan nusantara dan keragaman budaya yang ada di Indonesia, serta melatih kemampuan sensorik dan motorik anak-anak yang terdapat di Desa Dengkol. Kegiatan tersebut dilakukan dengan memberikan materi seperti kegiatan menyusun puzzle, melatih fokus anak-anak melalui berbagai metode yang lebih menyenangkan dan mampu diterima oleh anak-anak.Â
Pada akhir kegiatan program kerja literasi. Kelompok 46 KKNT FIA UB mengadakan perlombaan sebagai penutup dan apresiasi bagi anak-anak yang telah berpartisipasi dalam seluruh kegiatan program kerja literasi. Kegiatan perlombaan tersebut diisi dengan macam-macam perlombaan yang meliputi lomba balap kelereng, balap balon, dan lomba makan kerupuk.Â
Dalam rangka mengadakan program kerja digitalisasi, mahasiswa kelompok 46 KKNT FIA UB memiliki tujuan untuk mendapatkan efisiensi dan optimalisasi dalam pendataan kependudukan dan pelayanan desa pada perangkat desa dengan kurun waktu selama 28 hari untuk menjalani kegiatan dengan program yang ada.
Mahasiswa membantu perangkat desa dengan mendigitalisasi buku induk penduduk, pencatatan data, dan informasi mengenai kegiatan pemerintahan desa pada buku administrasi umum. Program digitalisasi membantu pemerintah desa untuk mempermudah dan mengefektifkan Tata Kelola dan Pelayanan pada administrasi pemerintahan desa.
KKNT atau yang dapat kita ketahui dengan Kuliah Kerja Nyata Tematik merupakan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus. Program kerja tersebut dilaksanakan bersama-sama hingga berakhirnya kegiatan KKN-T.
Kegiatan pelayanan dalam program kerja digitalisasi terdapat pendigitalisasian data penduduk bersama perangkat desa, yang dimana proses pengalihan informasi dalam bentuk analog ke bentuk digital atau dapat disebut digitalisasi, mahasiswa mendigitalisasi buku induk penduduk, pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan pemerintahan desa pada buku administrasi umum yang ada.Â
Lalu, kegiatan kami yang kedua melakukan digitalisasi pelayanan publik, yang diketahui bahwa kantor desa membutuhkan teknologi dan aplikasi terkini dalam pelayanan dan informasi yang cepat untuk membantu dalam melayani masyarakat di Desa Dengkol.
Maka dari itu, mahasiswa kelompok 46 membuat dan memanfaatkan teknologi zaman sekarang ini contohnya seperti whatsapp business, google form serta autocrat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan. Dengan dilakukannya program tersebut terlihat bahwa masyarakat dan perangkat desa sangat antusias, mereka menerima dengan baik program yang telah kelompok 46 berikan kepada desa.Â
Pada akhir kegiatan dapat dikatakan masyarakat yang terdapat di Desa Dengkol telah mendapatkan pelayanan dan informasi yang lebih cepat dari perangkat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H