Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dan dilewati oleh garis khatulistiwa.Tidak heran jika Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang beragam,diantaranya yaitu alat musik,rumah adat,seni pertunjukan,makanan daerah,baju daerah, kesenian,dan suku bangsa.
Salah satu dari kesenian di Indonesia yaitu Karawitan.Yuk simak apa itu karawitan!
Kesenian ini terkenal di Pulau Jawa dan Bali. Istilah karawitan berasal dari bahasa Jawa yaitu kata "rawit" yang berarti halus dan lembut. Dengan kata lain, karawitan adalah kelembutan perasaan yang terkandung dalam seni gamelan.Â
Dalam buku Seni Budaya Jawa dan Karawitan (2022) karya Arina Restian, menjelaskan bahwa karawitan disebut juga sebagai perpaduan seni gamelan dan seni vokal. Oleh karena itu, alat musik karawitan tidak jauh berbeda dengan alat musik dalam seni gamelan.
Musik karawitan adalah salah satu warisan Indonesia dalam bentuk kesenian musik. Karawitan merupakan kesenian yang mencakup cabang-cabang seni yang mengandung unsur-unsur keindahan, halus, dan rumit. Secara khusus, karawitan adalah ekspresi jiwa manusia yang dimanifestasikan melalui media suara baik vokal maupun instrumental yang berlaraskan slendro atau pelog.
Kesenian ini terkenal pada daerah Bali dan Jawa.Karawitan merupakan salah satu jenis musik tradisional yang berasal dari Jawa, tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta hingga Jawa Timur.
Pada umumnya, karawitan dimainkan pada saat acara-acara penting, seperti perpisahan sekolah, pernikahan, upacara keagamaan dan lain sebagainya.
Â
Mengutip dari buku berjudul Ergonomi Industri (2022) karya Sajiyo, menjelaskan bahwa jika ditinjau dari penyajiannya, karawitan digolongkan menjadi tiga jenis yakni karawitan sekar, karawitan gendhing, dan karawitan sekar gendhing. Berikut penjelasannya:
1. Karawitan Sekar
Karawitan sekar adalah jenis karawitan yang mengutamakan penyajian suara manusia atau vokal.
2. Karawitan Gendhing
Karawitan gendhing adalah jenis karawitan yang menonjolkan instrumen atau alat musik.
3. Karawitan Sekar Gendhing
Karawitan sekar gendhing adalah jenis karawitan yang memadukan jenis karawitan sekar dan karawitan gendhing.
Nah,pada artikel yang akan saya bahas yaitu mengenai Karawitan khas Banyumasan.Yuk kita simak penjelasan nya !!
Karawitan gaya Banyumas-an memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari gaya karawitan lain di Jawa, terutama dari gaya Yogyakarta dan Surakarta. Berikut adalah beberapa ciri khas unik dari karawitan Banyumas-an:
1) Gaya Musik yang Santai dan Spontan:
Karawitan Banyumas-an dikenal memiliki karakter yang lebih santai dan spontan dibandingkan dengan karawitan dari Yogyakarta atau Surakarta yang lebih formal dan terstruktur. Musik Banyumas-an sering kali terdengar lebih ringan dan luwes, mencerminkan sifat masyarakat Banyumas yang dikenai.
Berbeda dengan tempo, suasana yang dibawakan lebih semangat dan dinamis.Karena, terdapat imbal.Imbal adalah jalinan pola permainan antara satu instrumen dengan instrumen Imbal dilakukan lebih dari 1 orang dan tidak boleh menonjol sendiri.
2) Penggunaan Laras Pelog dan Slendro yang Sederhana:
Meski menggunakan laras pelog dan slendro seperti karawitan Jawa lainnya, karawitan Banyumas-an cenderung lebih sederhana dalam penggarapan melodinya. Ini membuatnya lebih mudah diterima oleh masyarakat awam dan sering digunakan dalam berbagai acara.
3) Pengaruh Ebeg (Kuda Lumping):
Salah satu ciri khas dari karawitan Banyumas-an adalah pengaruh kuat dari kesenian Ebeg (kuda lumping). Musik dalam pertunjukan Ebeg yang energik dan terkadang trance ini sering didengarkan oleh gamelan Banyumas-an, yang memiliki ritme cepat dan dinamis, berbeda dengan ritme tenang dari gamelan.
4) Vokal yang Spontan dan Ekspresif:
Dalam karawitan Banyumas-an, sinden (penyanyi) sering kali menyanyikan tembang atau lagu dengan gaya yang lebih bebas dan ekspresif. Kadang-kadang, sinden juga berimprovisasi dengan lirik yang humoris atau menggambarkan situasi terkini, membuat suasana menjadi lebih hidup dan interaktif.
5) Penggunaan Instrumen Khusus:
Meskipun menggunakan instrumen gamelan yang umum seperti saron, bonang.
6) Karakter Humor dan Gujengan:
Humor adalah elemen penting dalam karawitan Banyumas-an. Pertunjukan wayang atau pentas karawitan Banyumas sering diselingi dengan gujengan (candaan) yang membuat suasana menjadi lebih akrab dan menghibur.
7) Pengaruh Budaya Lokal:
Karawitan Banyumas dipengaruhi oleh budaya lokal yang lebih egaliter dan sederhana. Ini tercermin dalam musiknya yang tidak terlalu rumit.
Karawitan Banyumas-an mencerminkan sifat keterbukaan dan kedinamisan masyarakat Banyumas, menjadikannya unik dan berbeda dalam lanskap musik tradisional Jawa.
"Selain kita belajar tentang alat musik yang ada pada karawitan,pada karawitan juga telah mengajarkan kita untuk gotong royong,tentang kebersamaan,saling menghargai satu sama lain,dan menghindarkan kita dari sikap ehois.Karena, karawitan dilakukan secara kelompok dan memiliki porsi atau bagiannya masing-masing" ujar mas Yudha.
Alat musik yang biasa digunakan pada karawitan khas Banyumas itu sama seperti karawitan pada umumnya,yaitu kendang,sharon,bonang,kenong,slenthem,gong,kempul,rebab,siter,gambang dan alat musik tradisional.Tetapi,yang menjadi ciri khas karawitan khas Banyumas yaitu terletak pada calung.
Kita sebagai generasi penerus bangsa,sudah seharusnya kita melestarikan budaya yang ada dengan cara mempelajarinya, menonton pertunjukan budaya,mengajarkannya kepada generasi selanjutnya dan menyaring kebudayaan asing yang masuk agar tidak terjadi kepunahan pada kebudayaan yang kita punya.
Fungsi seni karawitan
Seni karawitan memiliki beragam fungsi yang membawa manfaat dan kepuasan baik bagi pencipta maupun para penikmatnya.
Berikut ini beberapa fungsi penting dari seni karawitan:
1.Pengiring musik
Seni karawitan berfungsi sebagai pengiring dalam seluruh penyajian seni, menjadi salah satu elemen penting yang menyelaraskan dengan elemen lain. Meskipun penting, terkadang juga berfungsi sebagai bagian yang kurang penting daripada tujuan utama pertunjukan seni.
2.Fungsi sosialÂ
Tidak jarang seni karawitan digunakan secara khusus untuk mempengaruhi orang yang mendengarkannya untuk tujuan sosial. Ini karena seni karawitan memiliki kekuatan yang kuat untuk menyampaikan pesan dan mengkomunikasikan nilai-nilai yang ingin disampaikan.
Akibatnya, seni karawitan sering digunakan dalam kegiatan pendidikan, penerangan, dukungan program, kampanye politik, atau acara keagamaan.
3.Fungsi komersialÂ
Seni karawitan tidak hanya menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan spiritual atau batin seseorang seiring berjalannya waktu dan tuntutan kehidupan manusia.
Saat ini, seni karawitan juga menjadi sarana komersial untuk memenuhi kebutuhan material atau materi manusia. Banyak seniman karawitan menggunakan keahliannya untuk mendapatkan uang secara profesional.
4.Ungkapan jiwa
Seni karawitan dapat menjadi wadah bagi seorang seniman untuk mengungkapkan perasaan dan emosi yang ada di dalamnya. Melalui seni karawitan, mereka dapat menyampaikan pesan, cerita, dan makna yang mereka inginkan dengan penuh penghayatan dan keindahan.
5.apresiasiÂ
Ketika penonton atau penikmat seni karawitan menikmati karyanya, mereka mengalami pengalaman baru. Pertunjukan langsung atau mendengarkan rekaman seni karawitan dapat memberikan apresiasi. Penonton dapat memahami makna dan keindahan karya karawitan selama proses apresiasi.
6.HiburanÂ
Seni karawitan juga berfungsi sebagai sarana hiburan yang menyenangkan hati dan jiwa penikmatnya. Dengan mendengarkan atau bermain karawitan, seseorang dapat merasa terhibur dan menikmati keindahan musik serta perasaan senang yang muncul di dalam hatinya.
Dengan berbagai fungsi yang dimiliki oleh seni karawitan, seni ini tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat dan budaya, memberikan warna dan kekayaan akan kesenian tradisional Indonesia.
"Alasan kita harus belajar tentang karawitan yaitu karawitan merupakan salah satu warisan nenek moyang.Kita harus menjaga, melestarikan serta mengembangkan karawitan agar lebih dikenal masyarakat.Karena,pada karawitan banyak nilai-nilai yang kita dapat" ucap mas Yudha selaku orang yang berperan aktif dalam melestarikan budaya kita.
Jadi, kesimpulan yang didapat yaitu harus melestarikan kebudayaan yang ada, menyaring kebudayaan asing yang masuk,dan menghindari sikap etnosentrisme kepada kebudayaan yang lain.Karena,kita adalah satu kesatuan Republik Indonesia yang memiliki beragam budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H