Mohon tunggu...
Della Ilma Kholidah
Della Ilma Kholidah Mohon Tunggu... -

Banyak yg bilang saya orangnya introvert:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perilaku Menyimpang pada Pengendara Bermotor

3 September 2014   05:21 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:46 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perilaku Menyimpang Pada Pengendara Bermotor

Matahari muncul pagi ini, pertanda harus memulai aktifitas baru lagi. Seperti biasa, di hari selasa ini. Saatnya memulai aktifitas yang sangat melelahkan . kuliah pagi, berangkat pagi. Harus bermacet-macet ria di jalanan, yah namanya juga jalan raya. Sepagi apapun berangkatnya, yang namanya macet pasti selalu ada. Ada hal yang setiap pagi pasti saya lihat, yaitu seperti melihat bermacam-macam orang di jalanan yang sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, banyak dari mereka yang sangat patuh dan taat pada rambu-rambu lalu lintas, taat akan peraturan-peraturan yang telah di buat demi keselamatan pengendara bermotor di jalanan.

Dan tidak sedikit pula yang melanggar tata tertib dan aturan-aturan rambu lalu lintas yang sudah di buat. Seperti, ada seorang bapak-bapak yang tadi pagi saya lihat, beliau sedang mengantarkan anak-anaknya berangkat sekolah. Bapak tersebut membonceng ketiga anaknya yang masih sekolah di sekolah dasar dengan mengabaikan peraturan keselamatan pengendara bermotor. Setiap dari anak-anak bapak tersebut, tidak di pakaikan helm untuk melindungi kepala mereka. Padahal dengan berboncengan seperti itu bisa saja membahayakan anak-anak dari bapak tersebut.

Tidak hanya itu kejadian yang saya temuin pagi ini, ada juga seorang mahasiswi. Saat dia mengendarai sepeda motornya dengan memegang hp nya. Otomatis perhatian mahasiswi tersebut tidak sepenuhnya pada jalanan,tapi lebih pada HandPhone yang sedang di bawanya. Dengan santainya dia ber-sms an dengan senyum-senyum sendiri di raut mukanya tanpa melihat keadaan sekitar yang sangat mengganggu pengendara motor lain. Karena dia tidak konsentrasi sepenuhnya pada jalanan.

Ada juga seorang mahasiswa yang mengendarai mobilnya sambil telfon-telfonan. Tidak hanya itu, mahasiswa tersebut menggunakan jalan raya seenaknya saja. Dia mengendarai mobilnya dengan kebut-kebutan di jalanan. Padahal konsentrasi dia juga tidak sepenuhnya ke jalanan. Dalam hal tata tertib lalu lintas, banyak para pengendara bermotor yang saat di hadapkan dengan lampu ramburambu lalu lintas, mereka dengan tidak sabar menunggu. Pada saat lampu merah masih mencapai detik ke 10, para pengendara di jalanan langsung tancap gas menerobos lampu rambu lalu lintas. Sebaliknya, pada saat sudah mencapai rambu lalu lintas berwarna merah, bukannya berhenti, tidak sedikit para pengendara di jalanan langsung menerobosnya juga.  Mereka saling dahulu mendahului saat di jalanan, tidak melihat ke sisi kanan sisi kiri, langsung saja berkendara seenaknya.

Saat ini banyak sekali pelanggaran-pelanggaran tata tertib lalu lintas yang di lakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Sedikit dari mereka yang mengkhawatirkan keselamatan dirinya di jalanan, saat terjadi kecelakaan dan sebagainya. Kebanyakan dari mereka menyalahkan orang lain, padahal faktor utama terjadi kecelakaan adalah tergantung pada diri orang tersebut. Mampu atau tidak mampu, mau atau tidak mau orang tersebut menyelamatkan diri mereka sendiri dari bahaya yang mengintai. Yaitu dengan cara menaati segala rambu-rambu lalu lintas yang telah ada. Harus dari kesadaran masing-masing orang itu sendiri untuk tidak lagi melanggar rambu-rambu dan juga lebih mementingkan keselamatan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun