Mohon tunggu...
Della First Tania Putri
Della First Tania Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Pribadi

Write to learn, Write to figure out, Write to pay attention about anything which can be learn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Melihat Transformasi Teknologi di Kampung Pulo, Kampung Adat di Tengah Danau Situ Cangkuang

30 Juni 2022   13:30 Diperbarui: 30 Juni 2022   13:33 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Garut yang dikenal juga sebagai Kota Intan memiliki segudang harta karun kearifan lokal dan ciri khas yang membuat Kabupaten Garut menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan luar. 

Salah satunya dengan keberadaan Kampung Pulo yang turut menjadi tujuan destinasi wisata para pelancong luar daerah maupun masyarakat Garut itu sendiri. Kampung Pulo adalah salah satu wilayah di Kabupaten Garut yang tepatnya terletak di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Kampung Pulo menjadi salah satu kampung adat di Kabupaten Garut yang masih eksis hingga saat dalam mempertahankan keunikan dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakatnya. 

Mendengar nama Kampung Pulo, identik dengan lokasi territorial kampung itu sendiri yang unik yaitu terdapat di tengah-tengah pulau. Hal ini tercermin dari nama kampung itu sendiri yang dinamakan dengan Kampung Pulo atau bisa diartikan Kampung Pulau yaitu kampung yang berada di tengah pulau. 

Alasan mengapa letaknya bisa di tengah-tengah pulau adalah karena posisinya tersebut yang dikelilingi oleh sebuah danau atau bisa disebut Situ yang bernama Situ Cangkuang.

Berkaitan dengan teknologi, Kampung Pulo yang posisinya berada di tengah pulau memiliki bentuk moda transportasi yang unik sebagai alat mobilisasi masyarakatnya ke wilayah di sekitarnya. Hal ini dapat dilihat dengan ditemukannya rakit yang terbuat dari bambu sebagai alat utama yang digunakan keseluruhan masyarakatnya agar bisa berhubungan dengan masyarakat lainnya. 

Rakit bambu hingga saat ini menjadi bentuk transportasi satu-satunya yang bisa digunakan masyarakatnya untuk berinteraksi dengan masyarakat luar. Adapun saat ini, rakit bambu ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakatnya sebagai angkutan bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Kampung Pulo.

Uniknya, Kampung Pulo ini letaknya sangat berdekatan dengan Candi Cangkuang yang menyimbolkan adanya agama Hindu. Konon menurut narasumber kami, Zaki Munawar, Embah Dalem Arif Muhammad lah yang juga memiliki peran dan jasa yang besar terhadap penyebaran agama Islam di Kampung Pulo. Kendati demikian, masyarakat adat Kampung Pulo yang saat ini sudah banyak menganut agama Islam, mereka tetap melakukan beberapa akulturasi dari sebagian upacara atau ritual agama Hindu.

Adanya pelataran Candi di sebelah Kampung Pulo itu sendiri menyimbolkan betapa sudah berkembangnya sistem teknologi yang dimiliki masyarakatnya. 

Pembangunan Candi Cangkuang dengan relief dan struktur bangunan yang tersusun dengan baik menjadi bukti kepiawaian masyarakat Kampung Pulo sejak zaman dulu. Ihwalnya, masyarakat Kampung Pulo sebelum banyak menganut agama Islam adalah sebagai pemeluk Hindu. Hingga saat ini proses perawatan terus dilakukan senantiasa untuk menjaga kelestariannya dengan bantuan pengawasan dari Disparbud Kabupaten Garut.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun