Pendidikan merupakan pondasi utama dalam mencapai kemajuan suatu negara dengan menciptakan generasi bangsa cerdas dan memiliki Sumber Daya Manusia berkualitas. Keberhasilan pada dunia pendidikan tentu akan diperoleh atas dukungan berbagai pihak dalam menyusun dan menerapkan strategi pembelajaran guna memperoleh hasil belajar dengan karakter dan moral baik, kemampuan kognitif, serta keterampilan yang relevan dengan kebutuhan sesuai perkembangan zaman.Â
Salah satu kebijakan terbaru dalam dunia pendidikan di Indonesia ialah dengan munculnya Kurikulum Merdeka pada tahun 2022, sebagai upaya pemerintah dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna dan kontekstual terhadap siswa.Â
Kurikulum Merdeka tentu memiliki karakteristik utama yang membedakan dengan kurikulum sebelumnya, dimana Kurikulum Merdeka lebih berfokus pada pengembangan potensi siswa secara inklusif, adaptif, kreatif, serta memfokuskan pada pengembangan karakter dan moral siswa di era perkembangan arus globalisasi yang semakin pesat ini.
Proses kegiatan Kurikulum Merdeka memiliki 3 (tiga) prinsip terhadap kegiatan pembelajaran didalamnya, yaitu antara lain:
1) Pembelajaran Intrakulikuler
Pembelajaran ini dilaksanakan secara terdiferensiasi, artinya pembelajaran terbangun dengan suasana proaktif, menantang karena siswa terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran.Â
2) Pembelajaran Korikuler
Pembelajaran ini dilaksanakan secara fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa berupa bentuk projek penguatan profil Pancasila.
3) Pembelajaran Ekstrakuliker
Pada prinsip ini artinya pembelajaran dilakukan diluar jam mata pelajaran utama, dengan berdasarkan pada kesesuaian minat dan bakat potensi individu siswa.