Mohon tunggu...
Delka JunitaSaputri
Delka JunitaSaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Andalas

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Serunai dan Redap sebagai Alat Musik Gandai

4 Maret 2021   12:48 Diperbarui: 4 Maret 2021   12:51 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Sonai, dok. pribadi

Lalu bagaimana dengan Redap? Dan mengapa terjadinya Redap?

Setelah serunai sudah disatukan. Malin Dono pun pergi berjalan-jalan dan Malin Dono pun menemukan sebuah Danau. 

Malin Dono pergi tidak sendirian melainkan berdua, ia ditemani oleh anaknya. Mereka menemukan ada pohon di tepi Danau itu, yaitu pohon kayu. Menurut anak Malin Dono, pohon yang mereka temukan itu sangat bagus untuk dijadikan Redap/Gendang. Mendengar keterangan dari anaknya tersebut, Malin Dono pun setuju dan mereka pun langsung menebang pohon itu dan memotongnya.

Di lain tempat, warga Desa sedang mengadakan acara masyarakat yaitu, memotong biri-biri. Sehingga terbesit di pikiran Malin Dono untuk meminta kulit biri-biri tersebut agar bisa dijadikan Redap.

Akhirnya mereka mendapatkan kulit biri-biri lalu mengikatkan kulit biri-biri itu dengan kayu yang sudah di potong tadi menggunakan rotan. Dan jadilah redap/gendang yang merupakan bagian dari alat musik Gandai.

Gambar Redap , Dok. pribadi
Gambar Redap , Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun