Mohon tunggu...
Delka JunitaSaputri
Delka JunitaSaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Andalas

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Serunai dan Redap sebagai Alat Musik Gandai

4 Maret 2021   12:48 Diperbarui: 4 Maret 2021   12:51 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah Sonai(Serunai)


Mengapa disebut serunai? Dan mengapa serunai digunakan sebagai alat musik Gandai?

Konon, zaman dahulu ada seorang pemuda yang gagah perkasa bernama Malin Deman. Pada suatu hari, Malin Deman sedang berjalan menyusuri Sungai Muar dan akhirnya bertemu air terjun.  Lalu, Malin Deman ini melihat 7 orang putri yang sedang mandi. Malin Deman pun terpesona ketika melihat 7 orang putri yang cantik dan elok itu. Sehingga terbesit di hati Malin Deman untuk mengambil salah satu selendang putri tersebut dan membawa selendang itu ke hilir sungai.


Setelah selesai mandi, 7 orang putri pun naik ke daratan dan mengambil selendangnya masing-masing, seketika itu salah seorang  putri pun sadar bahwa ada salah satu selendang yang hilang, ternyata selendang itu milik sih Puti Bungsu. Para 7 putri itu harus kembali ke kayangan sebelum matahari terbenam sedangkan selendang Puti Bungsu belum ditemukan, dan akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke kayangan dan meninggalkan Puti Bungsu.


Kakak Puti Bungsu pun berkata: "sebelum Puti Bungsu mendapatkan selendangnya kembali, Puti Bungsu tidak bisa kembali ke kayangan".


Ketika mendengarkan kata sih kakak, Puti Bungsu langsung pergi menyusuri sungai hilir untuk mencari selendangnya. Saat dalam perjalanan, Puti Bungsu bertemu dengan Malin Deman dan bertanya mengenai selendangnya, ternyata Malin Deman tidak  mau mengakui bahwa dia telah mengambil selendang Puti Bungsu.

Singkat cerita Malin Deman dan Puti Bungsu memiliki satu pemahaman dan memutuskan untuk kembali ke Dusun, dimana tempat Malin Deman tinggal. Saat tiba disana, selendang Puti Bungsu itu disimpan oleh Malin Deman di dalam kemud (lesung).

Pada suatu hari, Puti Bungsu pergi ke dapur dan melihat sebuah kemud(lesung) dan ia pun membuka lesung atau kemud itu. dengan kagetnya ia menemukan selendangnya, namun dia tidak mau mengambilnya. Puti Bungsu sangat kecewa kepada Malin Deman dan pergi menghilang mengikuti  hulu sungai  Muar itu kembali. 

Malin Deman heran dengan hilangnya Puti Bungsu dan mencarinya Kearah hulu sungai Muar tersebut. Namun dia tidak bertemu dengan Puti Bungsu, Malin Deman menyesal dan kembali ke dusun. Di perjalanan Malin Deman pun mengambil satu ruas bambu di tiap lengkukan sungai, total bambu itu ada 9, karena lengkukak sungai tersebut ada 9.

Sesampainya dirumah, Malin Deman memerintahkan kepada adiknya yaitu Malin Dono, untuk menyatukan bambu itu menjadi serunai, Mendengarkan perintah kakaknya tersebut, Malin Dono pun menyatukannya dan jadilah sebuah sonai atau Serunai. 

Sejarah Redap(Gendang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun