Singapura, 20 September 2015; Hari libur yang selalu dinantikan setiap DW (Domestic Worker) sepertiku. Yah, apabila ada something on. Segala persiapan (mendadak pun) ada. Dari penerapan kostum yang kukenakan hari ini.
Jarak tempuh ke FAST (Foreign Domestic Worker Association for Social Support and Training)-Quarter Final tidak begitu jauh. Chinatown-Outram Park MRT hanya satu stop. Lalu dilanjutkan 2 stop menggunakan bus. Pagi itu aku telah janjian dengan Bunda Ani yang mau membeli buku-bukuku. Walau pertama kali bertemu kami tidak salah orang. Dengan sendirinya bunda Ani palah membawakan tasku yang berat. Walau aku memintanya jangan, tapi bunda Ani tetap membiarkan tangannya menggeret tasku. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan.
Di dalam bus ada seorang wanita paruh baya bermarga China, melihatiku dari ujung sampai bawah.
“Waahh, cantik, dari privinsi mana?” tanya dia.
“Dari Jawa Tengah,” jawabku.
Wanita itu pun tersenyum sambil berbisik-bisik, katanya aku cantik, bajunya bagus. Ah, aku sebenarnya malu berdandan ala pagi itu. Kalau bukan karena mau menari tidak mungkin seberani itu di hari libur.
Memang aku langsung dandan dari rumah agar tidak kalang kabut sampai di FAST. bunda Ani masih setia jalan bersamaku. Sampai di tempat pertama kali bunda Ani singgahi. Sampai di sana teman-teman yang kukenal dari IFN-Kesenian tengah siap-siap dandan.
Memasuki ruangan, dan menunggu nomor tampil, ada teman DW dari Philipine katanya suka melihat kostumku. Aku pun tersenyum. Setelah giliranku tampil, dia agak surprise.
“You make it to modern, really nice sister?”
“Thank you, the song is rock but the music is gamelan.”
“But really nice sister, good luck to you.”
Aku pun berlalu sambil mengucapkan ‘good luck’ untuknya juga.
Hari ini masih panjang. Tanpa menunggu waktu, aku bertanya pada bunda Ani mau ikut ke Toa Payoh Park menghadiri ghatering grup PIS.
~**~
PIS (Pekerja Indonesia Singapura); Minggu, 20 September 2015. Seperti biasanya di hari cuti mingguan para pekerja Indonesia di Singapura (TKI) mengisi hari liburnya untuk kegiatan positif. Acara tahunan yang biasanya diadakan gathering atau berkumpul silahturahmi oleh sebagian grup TKI di Singapura.
Salah satu grup Facebook PIS ( Pekerja Indonesia Singapura) yang berdiri sejak 2014, kemarin mengadakan gathering bersama. Menjalin silahturahmi di perantauan. Acara kumpul bersama juga dimeriahkan dengan aneka permainan, seperti lomba makan pisang, makan kerupuk, modelling (tanpa high heel), dan lainnya.
Pada kesempatan hari itu juga aku menjadi juara 1 modelling. Terkesan lucu awalnya kenapa aku bisa menang. Karena dari 10 peserta aku datang paling akhir dan tidak tahu arahan bagaimana. Akhirnya aku tanya ke teman setelah diantar oleh salah satu admin mba Dheti memasuki arena modelling. Di depanku merupakan teman yang alhamdulillah sudah kenal jadi tidak canggung dan bertanya.
Setelah modelling, kulanjutkan berkumpul dengan teman-teman dan latihan menari. Duduk- ngobrol- tukar masukan ide. Tak kalah sedikit usil. Gegara video yang sungguh buatku penasaran nongol di HP salah satu temanku. Terjawab sudah rasa penasaranku itu.
Ah, selagi niat bekerja menjadi TKI jadilah TKI yang cerdas. Jangan sampai masuk lubang yang nanti bisa menyesatkan. Jalinlah cinta sesuai kontek kodratnya manusia. Jangan meniru cara binatang.
Senja malu-malu mengintip dari ufuk timur. Suara panggilan nomor 10 modelling menggegar langit senja. Aku berlari tanpa pamitan- meninggalkan temna-teman yang sedari tadi sedang kubriefing.
“Saya … saya … saya nomor sepuluh.”
Aku sangat senang dan tidak menyangka kalau jadi juara satu. Maka menahan malu aku coba ber-interaksi dengan peserta lainnya. Alhamdulillah sebuah pengalaman baru dan pembelajaran baru.
Dan tak mungkin di taman kota sampai larut malam, kami pun akhirnya pamit dan berpisah menuju ke rumah majikan masing-masing.
Pesanku: “Jangan korbankan waktu yang singkat untuk hal yang tidak positif.” Hargailah pengorbanan sebelum menjadi TKI.
Salam perubahan untuk Kebaikan;
Anung D’Lizta
[caption caption="Para Admin-PIS "][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H