Sepulangnya ke Indonesia Rinai mengontrak di Yogyakarta. Di sana dia berteman dengan Maria yang merupakan mantan TKW Singapura. Tidak bertahan lama kondisi Rinai bertambah memburuk. Sakit yang mendera matanya—Dakrosistitis harus mengantarkannya pada kegelapan. Namun di akhir karya terakhirnya Rinai masih memiliki semangat untuk membantu Aisyah, anak tuna netra untuk mewujudkan impiannya.
Bagaimanapun namanya hidup—Rinai, Maria dan Dewi bersama-sama dalam menikmati kegelapan dan tidak pernah merasa sepi di tengah kesepian. Tuhan sudah menentukan garis jodoh, rezeki dan maut untuk umat-Nya. Hanya keyakinan itulah mereka kantongi bersama.
                                                                       ~**~
           [caption caption="ISBN: 978-602-1649-47-3"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H