Mohon tunggu...
Delis Yayi Siti Maryam
Delis Yayi Siti Maryam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo saya Delis Yayi Siti Maryam, saya seorang penulis pemula. Saya sering menulis berbagai macam artikel, seperti artikel kegiatan, riview buku, film, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teringat Rumi

18 Januari 2023   21:27 Diperbarui: 18 Januari 2023   21:34 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kekuatan puisi Rumi adalah karena ia sangat mahir menggunakan metafora . Orang Persia menyebutnya, zarbul matsal. Ia membimbing para pembacanya untuk memahami konsep-konsep yang sulit atau sekedar meyakini argumentasi yang dikemukakannya Dengan berpikir analogis ; alih-alih berpikir logis. Ketika seorang ahli fiqih mengkritik dia karena berzikir sambil menari, Rumi membuat analogi . Bukankah dalam hal fikihada kaidah "hal yang membayangkan membahayakan dapat membenarkan hal yang dilarang." Kita boleh makan yang haram, jika tubuh kita terancam kematian . Sekiranya menari itu haram itu terpaksa dilakukan ketimbang roh kita mengalami kematian. Ia analogikan kematian dengan kematian tubuh .

Dengan metafora, sebagai ciri lazimnya puisi, pengalaman akan kebenaran seseorang setelah berdekat-dekat dengan Tuhan, memberikan pencerahannya sekaligus bagi pembacanya bila hal itu diungkapkan lewat keindahan bahasa. 

Pengalaman menangkap suasana batin seorang penyair, bisa jadi jalan bagi orang lain untuk turut merasakan keindahan seseorang dalam mengungkapkan kerinduannya kepada keabadian, transendental. Sebuah kerinduan yang dihadirkan para pencari kebenaran. Sebagai ikhtiar mendekatkan diri seseorang pada Tuhan, akan memperoleh pemanahan yang harus di dalam puisi-puisi sufistik .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun