Dalam buku Bukan Pasar Malam, Pram sendiri menulis, "Hidup ini tak ada harganya sama sekali. Tungguhlah saatnya, dan kelak engkau akan berpikir, bahwa sia-sia saja Tuhan menciptakan manusia di dunia ini." Bukan Pasar Malam menjadikan aku kosong. Aku tidak tahu. Aku justru jadi bingung aku mau menjadi apa dan bagaimana.
Aku kira adalah sebuah kemewahan untuk mengatakan sebuah judul buku benar-benar bisa mengubah kehidupan seseorang. Walau begitu, buku yang dibaca adalah teman terbaik untuk menemani cemas-cemas yang menunggu saat nyawa akan terbang entah ke mana. Pada beberapa kesempatan berikutnya aku mencoba mengikuti give away serupa karena ingin memiliki banyak teman terbaik. Sayangnya, kegagalan lebih sering aku dapatkan. Orang-orang lain sepertinya juga memiliki semangat yang sama. Keberhasilan pada percobaan pertama itu memang layak jadi memori istimewa.
Catatan:Â tulisan ini digunakan untuk mendaftar volunteer Radio Buku 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H