Mohon tunggu...
Delima MaulidiyaRomdoni
Delima MaulidiyaRomdoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya seorang yang memiliki motivasi-diri, dapat diandalkan, bertanggung jawab, dan pekerja keras. Saya lebih menyukai waktu saya ketika sendiri dan fokus terhadap apa yang sedang saya kerjakan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rahasia Tersembunyi di Dapur: Manfaat Mengubah Sampah Rumah Tangga Menjadi Larutan Ekoenzim Bagi Lingkungan

27 April 2024   17:49 Diperbarui: 2 Mei 2024   10:34 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses pengolahan sampah di masyarakat masih terbatas pada pada pendekatan akhir (end-of-end), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke TPA sampah. Hal yang tidak terlalu banyak orang sadari adalah timbunan sampah dengan volume yang besar di lokasi TPA dapat berpotensi untuk melepaskan gas metan (CH4) yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. Selain itu, sampah organik yang terbuang di TPA juga dapat mencemari tanah dan air. Proses pembusukan sampah organik menghasilkan senyawa kimia yang dapat merusak ekosistem dan mengganggu keseimbangan ekologi. Peningkatan jumlah sampah organik yang tidak terkelola juga dapat menyebabkan penurunan kualitas air tanah dan meningkatkan risiko banjir.

Limbah rumah tangga khususnya yang berasal dari aktivitas dapur menempati urutan teratas sisa konsumsi keluarga. Hal ini jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan masalah besar bagi lingkungan. Oleh karena itu, kita sebagai pelaku konsumsi sangat dianjurkan untuk dapat mengelola sampah bahkan dengan cara yang sederhana agar dapat mengurangi penyumbangan sampah yang dihasilkan. Salah satu alternatifnya adalah mengubah sampah-sampah tersebut menjadi larutan ekoenzim yang multifungsi.

Apa larutan ekoenzim itu? 

Ekoenzim pertama kali diperkenalkan oleh Rosukan Poompanvong. Gagasan dari projek ini adalah untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya kita buang ke dalam tong sampah sebagai pembersih organik. Oleh karena itu, larutan ekoenzim merupakan cairan multifungsi hasil fermentasi dengan sampah organik.

Hasil penelitian melaporkan bahwa dalam larutan ekoenzim terdapat enzim yang mengandung aktivitas amilase, protease, dan lipase yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Larutan ekoenzim juga mengandung asam asetat sebagai hasil pengubahan asetaldehid dan air dari alkohol oleh metabolisme bakteri alami dari bahan yang digunakan dalam larutan ekoenzim.

Bagaimana cara membuat larutan ekoenzim?

Sebelum kita membuat larutan ekoenzim, maka disiapkan terlebih dahulu bahan-bahan berikut: bahan organik limbah rumah tangga (terutama sayuran dan kulit buah-buahan segara yang tidak busuk, berjamur, atau terkena minyak), lalu air gula (molase), dan air (air sumur, air hujan, air buangan AC, atau air isi ulang). Sementara itu, untuk alatnya cukup diperlukan wadah/botol berbahan plastik yang memiliki tutup sehingga dapat kedap udara.

Bahan-bahan yang sudah disiapkan dicuci dan dijemur dan ditimbang untuk dibuat perbandingan 1 : 3 : 10 = air gula : sampah organik : air. Lalu, dituangkan dalam wadah, diaduk agar semua bahan tercampur dan ditutup rapat dan disimpan di tempat sejuk (bukan kulkas) selama minimal 3 bulan. Selama proses fermentasinya, akan dihasilkan gas. Oleh karena itu, di bulan pertama, dibuka tutup botol tiap hari untuk mengeluarkan gasnya. Larutan ekoenzim yang berhasil dibuat terlihat berwarna coklat dan beraroma fermentasi asam manis yang kuat.

Apa saja manfaat larutan ekoenzim? 

Larutan ekoenzim dapat memiliki berbagai manfaat, secara ekonomi dapat menghemat pengeluaran, karena ini bisa digunakan sebagai campuran detergen dalam cairan pembersih dan pembasmi kuman, seperti pel lantai, mencuci toilet, mencuci piring, pakaian dan membersihkan kaca jendela serta minyak yang menempel pada permukaan kompor atau meja dapur. Larutan ekoenzim juga dapat digunakan untuk pembersih sayur dan buah, pengusir serangga, pembersih kerak bahkan penurunan suhu radiator mobil. Selain itu, larutan ekoenzim juga dapat digunakan sebagai hand-sanitazer karena memiliki sifat disinfektan dari kandungan alkohol di dalam larutannya.

Bagaimana tinjauan kebermanfaatan larutan ekoenzim dalam aspek kimia lingkungan?

Penggunaan larutan ekoenzim di bidang lingkungan memberikan kontribusi dalam upaya pengolahan limbah cair dan pemurnian air sungai melalui pemecahan senyawa organik dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme dalam ekoenzim sehingga dapat menurunkan tingkat polutan dan meningatkan kualitas air.

Dalam meningkatkan kualitas tanah, Enzim dalam larutan ekoenzim membantu menguraikan bahan organik di dalam tanah, membuat nutrisi lebih mudah tersedia bagi tanaman. Ini menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan lebih kuat, sekaligus mengurangi kebutuhan akan pupuk sintetis yang dapat menimbulkan efek negatif.

Selain itu, proses pembuatan ekoenzim dapat bermanafaat dalam peningkatan kualitas udara. Menurut Joean, selama proses pembuatan ekoenzim, dihasilkan ozon (O3) yang bermanfaat dalam mengurangi karbon dioksida (CO2) dan logam berat di udara. Gas yang dihasilkan selama pembuatan ekoenzim sangat berperan dalam menurunkan efek rumah kaca dalam menyebabkan global warming. Pembuatan ekoenzim juga dapat mengubah amonia (NH3) menjadi nitrat (NO3) dan mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi karbonat (CO3) yang bermanfaat bagi tanaman dan kehidupan di laut. Tidak adanya bahan-bahan kimia yang terkandung dalam ekonzim membuat ekoenzim mudah terurai serta tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun