Mohon tunggu...
Delima Amerthawati
Delima Amerthawati Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Freelance Digital Writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keren! PMM UMM Kreasikan Limbah Anggrek Menjadi Produk Bernilai Ekonomis

24 Agustus 2024   17:20 Diperbarui: 24 Agustus 2024   17:23 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Dokumen Pribadi

Kabupaten Malang - Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. PMM tersebut memiliki tujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Tim PMM UMM Bhaktiku Negeri gelombang 5 kelompok 64 yang beranggotakan Aulia Angellina Zakaria, Rahma Aliyah, Mega Vaolina, Sasa Aulia Putri, Rheni Septa Sovana didampingi oleh dosen pembimbing lapang (DPL) Muslikhati, SE., ME berhasil melangsungkan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut berlangsung pada  29 Juli 2024 di  R&Z Orchid. Tim PMM UMM gelombang 5 kelompok 64 mengusung tema "Pengelolahan Limbah Perkebunan Anggrek."

Pengolahan limbah anggrek di Indonesia menjadi perhatian penting dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan memaksimalkan nilai ekonomi dari tanaman anggrek. Limbah anggrek, seperti akar, daun, dan batang yang tidak terpakai, sering kali dianggap sebagai sisa yang tidak bernilai. Di berbagai daerah di Indonesia, pengolahan limbah anggrek mulai dikembangkan oleh para pengusaha dan petani anggrek.

Sumber Foto: Dokumen Pribadi
Sumber Foto: Dokumen Pribadi

Upaya dalam mendukung pertumbuhan industri anggrek berkontribusi dalam pelestarian lingkungan, tim PMM UMM kelompok 64 menginovasikan program pemanfaatan limbah secara berkelanjutan. Pada program tersebut, tim PMM UMM kelompok 64 menciptakan hasil kerajinan tangan seperti gantungan kunci.

Sebelumnya tim PMM UMM kelompok 64 telah mempersiapkan bunga anggrek yang sudah kering dan layu. Hasil yang telah dibuat oleh tim PMM UMM kelompok 64 secara tidak langsung berubah menjadi barang yang lebih bernilai ekonomis.

"Setelah mengikuti pelatihan ini, saya merasa sangat terbantu dalam memanfaatkan limbah anggrek yang sebelumnya hanya terbuang sia-sia. Sekarang, saya bisa mengubahnya menjadi produk yang bernilai, seperti gantungan kunci, yang tentunya menambah variasi produk penjualan saya," ujar Windi selaku pemilik R&Z Orchid.

Dari kegiatan yang telah terlaksana, diharapkan masyarakat khususnya pelaku usaha bunga lebih menyadari pentingnya pengelolaan limbah menjadi produk yang memiliki nilai jual, serta terdorongnya inovasi dan kreativitas pelaku usaha bunga untuk menciptakan produk baru yang lebih menarik pelanggan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun