Kota Batu - Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada masyarakat. PMM tersebut memiliki tujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Tim PMM UMM Bhaktiku Negeri gelombang 2 kelompok 43 yang beranggotakan Rifqi Jauhar Makarim, Rika Dewi Saputri, Icha Azka Sabilla, Shafira Callysta Putri, Raden Roro Nur Cahya Widilanstika Widodo didampingi oleh dosen pembimbing lapang (DPL) Firda Ayu Amalia, SE., Ak., M.SA kembali sukses melangsungkan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut berlangsung pada 1 Agustus 2024 di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur. Tim PMM UMM gelombang 2 kelompok 43 mengusung sub tema kegiatan di bidang lingkungan dan kesehatan.
Hortikultura di Indonesia mencakup berbagai kegiatan budidaya tanaman seperti sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan rempah-rempah. Beberapa komoditas hortikultura yang sangat penting di Indonesia antara lain pisang, mangga, jeruk, cabai, dan bawang merah, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik tetapi juga diekspor ke berbagai negara. Namun, meskipun sektor hortikultura memiliki potensi besar, ada beberapa tantangan yang dihadapi petani dan pelaku industri di Indonesia.
Melihat tantangan tersebut, tim PMM UMM kelompok 43 menginisiasikan program pengabdian masyarakat dengan melibatkan masyarakat Kelurahan Temas untuk bercocok tanam. Metode bercocok tanam yang diterapkan yaitu soilles culture atau hidroponik, sehingga masyarakat dapat bercocok tanam di halaman rumah atau lahan sempit. Secara tidak langsung, penerapan bercocok tanam dengan metode hidroponik dapat mengurangi stress dan menjaga kesejahteraan mental masyarakat setempat.
"Saya jadi lebih paham cara menanam sayuran sendiri di pekarangan rumah, yang menjadikan lingkungan terlihat asri dan segar," ungkap Teguh salah satu warga setempat.
Melalui program yang telah terlaksana, tim PMM UMM kelompok 43 berharap dapat meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan yang sehat dikalangan masyarakat. Serta lebih terdorongnya masyarakat untuk lebih banyak terlibat dalam aktivitas menanam yang menenangkan, sehingga secara tidak langsung dapat berdampak positif pada kesehatan mental dan emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H