Mohon tunggu...
Delima AsaKertana
Delima AsaKertana Mohon Tunggu... Akuntan - Delima

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kritik Film "Doraemon: Stand by Me That's Why I Am Disappointed"

10 Maret 2021   20:01 Diperbarui: 10 Maret 2021   20:25 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nah efek minuman ajaib itu masih bekerja dan mengembalikan Doraemon kepada Nobita. Akan tetapi.

Salah satu hal yang membuat saya tertarik untuk mati-matian berjuang menyaksikan film tersebut ialah adanya gosip yang mengatakan bahwa itu adalah film terakhir Doraemon! Pun ketika berdiri di depan Blitz Megaplex, tampak standing banner Doraemon sedang menitikkan air mata! Sebagai penonton setia Doraemon sewaktu masih kanak-kanak (dan kadang-kadang hingga sekarang), tentu sense of belonging (ceilah) saya terhadap Doraemon masih tinggi dan saya sangat sedih kalau memang benar itu adalah film terakhir dia.

Namun saya kecewa dengan ending yang diciptakan. Terlepas dari benar-tidaknya itu merupakan film terakhir, menurut saya ending-nya sangat antiklimaks. Bayangkan, orang sudah menitikkan air mata menyaksikan perpisahan yang mengharu-biru, namun akhirnya Doraemon kembali lagi. Di sisi lain, apabila memang itu adalah film terakhir Doraemon, sangat aneh apabila Doraemon "dikembalikan" lagi di akhir. Tentu akan lebih tepat apabila memang dibuat bahwa akhir dari rangkaian perjalanan Nobita-Doraemon (dalam komik, series, film yang selama ini kita saksikan) adalah kebahagiaan Nobita dan pulangnya Doraemon ke masa depan. Ending inilah yang membuat saya ngomel-ngomel di depan Blitz setelah selesai menonton!

Tetapi bukan hanya itu saja, ada dimana partyang membuat semua menangis.

Nobita yang tidak ingin membuat Doraemon terus-menerus khawatir. Ia menantang Giant untuk berkelahi dan membuktikan pada Doraemon bahwa ia mampu bertahan tanpa Doraemon. Hasilnya? Nobita kalah dan babak-belur. Tapi Nobita terus menatap Doraemon sambil mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Di sini saya sangat tersentuh pada hal-hal yang dilakukan Nobita hanya karena ia tidak ingin Doraemon pergi dengan kecemasan. 

Diakhir akhir cerita ini juga membuat semua  menangis, saat ketika Shizuka dewasa hendak membatalkan pernikahan dengan Nobita. Bukan pembatalan ini yang membuat saya sedih, melainkan alasan di balik keputusan Shizuka tersebut. Ia mengatakan pada ayahnya "Kalau aku menikah, aku tidak akan bisa menjaga ayah karena aku harus berada di tempat lain". Ayahnya pun menjawab dengan bijaksana bahkan kelahiranmu pun dulu telah menjadi kebahagiaan bagi ayah" ya pasti semua berpikir bahwa ketika nanti saya telah menikah, saya akan hidup bersama suami saya dan membangun keluarga sendiri. 

Menurut saya film ini sangat bagus dansangat  menghibur, banyak pesan moral yang dapat kita ambil dari film ini. Film ini juga sangat cocok untuk semua kalangan dari yang muda sampe yang tua, jalan ceritanya mudah ditebak seharusnya endingnya dibuat lebih bagus lagi Nobita dan Doaremon kan hanya pergi kemasa Depan pada saat Nobita Dewasa. Dan sejujurnya yang paling saya suka adalah perubahan para tokoh Doraemon ketika mereka dewasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun