Penjelasan mengenai peran penting UMKM bisa dilihat dari data sensus ekonomi 2019 dimana UMKM menyerap hingga 89,2 persen dari total tenaga kerja, UMKM menyediakan hingga 99 persen dari total lapangan kerja, menyumbang 60,34 persen dari total PDB nasional, menyumbang 14,17 persen dari total ekspor. menyumbang 58,18 persen dari total investasi.
Kembali ke Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Gerakan ini jika pemerintah bersungguh-sungguh sesungguhnya memiliki nilai strategis yang lebih luas. Ia dapat menjadi semangat utama agar bangsa ini lepas dari impor. Artinya, jika gerakan ini hanya sebatas gerakan yang dilakukan di saat pendemi dan tidak ada manfaat jangka panjang maka akan sangat disayangkan.
Saya yakin pemerintah ingin sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan bangsa ini terhadap impor, menuju kemandirian nasional. Mungkin salah satu langkah awal dan konkretnya adalah pembuatan lumbung padi di Kalimantan sebagaimana dicanangkan baru-baru ini.
Indonesia negara agraris yang mengimpor beras guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tentunya ini menyedihkan. Adanya lumbung padi yang baru harapannya dapat menjadi jawaban dari tuntutan banyak pihak yang meminta Indonesia agar lebih mensejahterakan petani dan menghidupkan roda industri pangan dan pertaniannya.
Kita berharap Gerakan Bangga Buatan Indonesia ini tidak hanya cap kosong. Butuh keseriusan dan tak cukup langkah konkret pemerintah berupa stimulus.Â
Sebuah political will yang kokoh dari Presiden Jokowi untuk mendukung dan mendampingi UMKM Indonesia untuk maju dan berkembang. Tak hanya bertujuan untuk melindungi di masa pandemi, tapi membangun fondasi untuk kebangkitan ekonomi paska pandemi, serta menjadi kekuatan besar penopang industri dan ekonomi nasional di masa mendatang. Sekian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI