Di tengah pandemi COVID-19, pemerintah meluncurkan program Kartu Prakerja untuk masyarakat yang dikhususkan bagi yang terkena PHK karena dampak pandemi.Â
Seperti yang kita ketahui bersama, dampak wabah COVID-19 sangat dirasa oleh masyarakat, terutama pemberlakuan isolasi mandiri dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang  membuat aktivitas perekonomian Indonesia terganggu dan tentu mengganggu dunia usaha. Alhasil, PHK besar-besaran tidak bisa dihindari.
Kembali ke Kartu Prakerja, pada dasarnya semangat program ini adalah menyiapkan angkatan kerja dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu menghadapi dunia.Â
Namun, pandemi COVID-19 merubah wacana awal dimana pelatihan yang tadinya dilakukan dengan tatap muka maka harus dilakukan secara daring (online). Selain itu pelatihan, manfaat yang diterima masyarakat Dalam paket Kartu Prakerja adalah bantuan tunai senilai Rp 600.000 per bulan yang diberikan empat bulan berturut-turut.Â
Meski dilakukan secara online, tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk mendaftar. Dari dua gelombang pendaftaran yang dibuka melalui situs www.prakerja.go.id, sudah ada sekitar 9,4 juta masyarakat yang mendaftar. Â Pelatihan yang diberikan pun beragam mulai dari pelatihan memasak, menulis artikel, Bahasa Inggris, membuat website, dan lain sebagainya.
Video pelatihan yang disajikan juga dirasa bermanfaat bagi para peserta, contohnya Udin Pradana. Pria asal Kediri, Jawa Timur, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan yang diberikan program Kartu Prakerja. Udin menceritakan pengalamannya tersebut dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @perekonomianmaju.Â
Dalam video itu Udin yang mengambil kelas Bahasa Inggris menceritakan pelatihan dan materi yang diberikan dikemas menarik, simpel, dan mudah dimengerti. Selain Udin, ada Suma yang juga mengaku terbantu setelah mengikuti pelatihan Bahasa Inggris untuk travel agent.Â
Wanita asal Bali ini menceritakan bagaimana mudahnya menerima dan mengaplikasikan materi yang didapat. Senada dengan Udin dan Suma, Chandrawati Rahayu juga merasakan hal serupa. Rahayu menceritakan pelatihan mengetik yang dia dapat sangat berguna dalam menunjang pekerjaannya.
Awal konsep Program Kartu Prakerja sebenarnya adalah pelatihan langsung yang diberikan instruktut ke peserta namun pandemi COVID-19 ini merubahnya secara online.Â
Meski pelatihan secara online ini banyak dinilai tidak efektif dibandingkan pertemuan langsung tapi tidak jarang juga orang yang ingin mengasah skill atau mendapat pengetahuan baru dari program tersebut merasa puas. Udin, Suma, dan Rahayu adalah contoh kecil dari masyarakat yang merasa puas dengan Kartu Prakerja.
Banyaknya gosip miring yang diberitakan media juga membuat seolah program Kartu Prakerja tidak dibutuhkan masyarakat. Anggapan itu bisa jadi salah karena di tengah "badai" PHK dimana banyak orang yang kehilangan pekerjaan maka orang tersebut harus mempersiapkan diri untuk masuk kembali ke dunia kerja setelah pandemi berakhir.Â