Mohon tunggu...
delillah nurul aeni
delillah nurul aeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melalui Program Kampus Mengajar, Mahasiswa UPI Turut Membantu dalam Adaptasi Teknologi di Salah Satu Sekolah 3T

11 November 2021   20:35 Diperbarui: 11 November 2021   21:03 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi meluncurkan program Kampus Mengajar Perintis sejak akhir tahun 2020 lalu. Tepat pada tahun 2021 ini kembali meluncurkan program Kampus Mengajar Angkatan 1 yangmana salah satu tujuannya ialah mengajak mahasiswa untuk memberikan kontribusi secara langsung dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar (SD), terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan).

Sehubungan dengan hal tersebut, salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung yakni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) turut mendukung dengan adanya program Kampus Mengajar ini. Mengingat kampus ini dikenal sebagai "Kampus Pendidikan" yangmana sudah banyak menghasilkan berbagai lulusan guru yang berkualitas.

Mahasiswa yang terpilih dalam program Kampus Mengajar Angkatan 1, selain berkontribusi sebagai agen perubahan untuk tantangan pendidikan Indonesia, juga turut menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran literasi, numerasi serta adaptasi teknologi selama di tempatkan di sekolah sasaran.

Mengingat hal tersebut, Delillah Nurul Aeni sebagai salah satu mahasiswa UPI jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang berhasil terpilih sebagai peserta dalam program Kampus Mengajar Angkatan 1 ini membuat program pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sederhana dalam upaya penguatan adaptasi teknologi di sekolah. Dengan sekolah sasarannya yakni di salah satu daerah 3T yakni SDIT Al-Furqon Rangkasbitung, Lebak-Banten.

Program pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sederhana ini dilakukan melalui 3 tahapan yakni sosialisasi, pelatihan, monitoring dan evaluasi kepada anak. Topik yang diajarkan yakni mengenai konsep TIK secara sederhana serta pengoperasian komputernya itu sendiri. Adapun pelatihan yang dilakukan difokuskan mengenai penggunaan aplikasi Ms. Office Word, hal ini dilakukan karena Ms. Word menurut Rusman (2012) berfungsi untuk pengolahan kata yangmana semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengolahan kata dapat dilakukan dengan aplikasi Ms. Word ini.

Kegiatan yang dilakukan ini berlangsung selama 3 pekan yangmana 1-2 kali pertemuan dalam sepekan. Dengan sasaran kelas yang ditujukan yakni kelas V di SDIT Al-Furqon. Ia menuturkan bahwa dengan pengenalan TIK sederhana di kelas 5 ini tepat dilakukan mengingat sekaligus untuk persiapan peserta didik tersendiri dalam menghadapi ujian yang berbasis komputer ketika menginjak kelas VI (enam) nanti, juga agar anak mulai terbiasa dalam pengoperasian komputer nantinya.

Peserta didik kelas V sedang melakukan simulasi penggunaan Ms. Office Word/Dokpri
Peserta didik kelas V sedang melakukan simulasi penggunaan Ms. Office Word/Dokpri

Dalam pelaksanaannya di kelas terlebih dahulu dilakukan sosialisasi terkait dengan TIK secara dasar. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengenalan awal kepada peserta didik. Kemudian setelahnya dilakukan pelatihan melalui metode simulasi yangmana tentunya pelatihan mengenai penggunaan aplikasi Ms. Office Word. Adapun pelatihan ini memuat beberapa tahapan untuk memudahkan peserta didik dalam memahaminya, yakni sebagai berikut.

  • Pengenalan fitur dan menu dalam Ms. Word
  • Pelatihan mengatur font, text, dan styles
  • Pelatihan menggunakan fitur tabel
  • Pelatihan penyimpanan data pada Ms. Word

Mahasiswa melakukan monitoring kepada peserta didik yang sedang mencoba mengoperasikan Ms. Office Word/Dokpri
Mahasiswa melakukan monitoring kepada peserta didik yang sedang mencoba mengoperasikan Ms. Office Word/Dokpri

Sebelum dilakukannya monitoring, terlebih dahulu peserta didik diberikan kesempatan untuk mencobanya sendiri dengan cara meniru teks yang telah diberikan oleh penulis. Adapun setelah itu, baru dilakukannya monitoring dan evaluasi dengan cara test praktik. Hal ini dilakukan untuk dapat melihat seberapa jauh hasil yang didapatkan dari pelatihan yang telah dilakukan.

Dengan dilakukannya kegiatan pengenalan TIK sederhana ini terdapat respon baik yang didapatkan oleh mahasiswa dari beberapa guru di sekolah terlebih guru yang turut ikut mendampingi dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas V. Ia menuturkan bahwa dengan dilakukannya program ini dapat membuat peserta didik sedikit demi sedikit mengenal komputer serta cara pengoperasiannya. 

Ia juga menambahkan bahwa akan lebih bagus lagi jika pengenalan ini turut dilakukan juga kepada para tenaga pendidik agar dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran dikelas nanti. Mengingat TIK tidak hanya bermanfaat untuk mendukung pembelajaran yang berpusat pada peserta didik saja, akan tetapi bisa juga untuk membantu dalam pengadministrasian guru, meningkatkan kualitas belajar mengajar, menciptakan lingkungan belajar yang kreatif, serta memberikan banyak kontribusi terhadap perkembangan keterampilan berpikir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun