3. Penangkapan Ikan Berlebihan dan Destruktif
Praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, seperti penggunaan bom ikan atau sianida, merusak struktur fisik terumbu karang. Selain itu, penangkapan ikan berlebihan mengganggu keseimbangan ekosistem dengan mengurangi populasi spesies kunci seperti ikan herbivora, yang berperan penting dalam mengontrol pertumbuhan alga. Ketika ikan-ikan ini hilang, alga dapat tumbuh tanpa kendali dan mengambil alih ruang yang seharusnya digunakan oleh karang untuk berkembang.
4. Perubahan Iklim
Perubahan iklim adalah ancaman terbesar bagi terumbu karang di seluruh dunia. Kenaikan suhu laut tidak hanya memicu pemutihan karang, tetapi juga mengubah pola arus laut dan meningkatkan keasaman air laut. Proses pengasaman ini melemahkan kemampuan karang untuk membentuk kalsium karbonat, bahan utama pembentukan struktur terumbu. Dalam jangka panjang, terumbu karang yang tidak mampu beradaptasi dengan kondisi ini akan mengalami degradasi hingga punah.
Upaya Pelestarian Terumbu Karang: Peran Masyarakat, Pemerintah, dan Ilmuwan
Melestarikan terumbu karang adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan sinergi antara berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan ilmuwan. Ketiga komponen ini memiliki peran strategis yang saling melengkapi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem terumbu karang. Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan oleh masing-masing pihak:
1. Peran Masyarakat
Sebagai pengguna langsung ekosistem laut, masyarakat memiliki peran penting dalam pelestarian terumbu karang. Upaya yang dapat dilakukan meliputi:
  *   Edukasi dan Kesadaran Lingkungan
  *   Pengelolaan Sumber Daya Secara Berkelanjutan
  *   Mengurangi Pencemaran
2. Peran Pemerintah
Sebagai pembuat kebijakan, pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam mengatur dan mengawasi upaya konservasi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
  *   Menyusun Kebijakan Perlindungan
  *   Mendukung Pendanaan dan Infrastruktur
  *   Mengintegrasikan Konservasi dalam Rencana Pembangunan
3. Peran Ilmuwan
Ilmuwan memiliki peran penting dalam memberikan data dan solusi berbasis ilmu pengetahuan. Beberapa kontribusi mereka meliputi:
  *   Penelitian dan Monitoring
  *   Restorasi Terumbu Karang
  *   Kolaborasi dengan Masyarakat dan Pemerintah