Mohon tunggu...
Delicia
Delicia Mohon Tunggu... profesional -

GP, White Lily

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Penanganan Korban Tersedak

1 Maret 2016   05:51 Diperbarui: 20 Agustus 2016   11:11 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber: parentsociety.com"][/caption]Tiga minggu yang lalu, seorang balita berumur 1 tahunan di bawa masuk ke ruangan saya. Hari itu adalah Hari Minggu, saya dipanggil untuk segera memberikan pertolongan. Waktu saya masuk hendak memeriksa balita tersebut, sejumlah alat sudah disiapkan di meja saya. Satupun alat itu tidak ada yang berguna dan tidak ada yang saya sentuh. Balita itu tersedak kacang! Dokter tidak akan memakai gunting, nald holder, klem dan lain-lain untuk menolong kasus seperti itu. Heimlich maneuver dilakukan, namun tidak memberikan hasil. Anak laki-laki itu, tetap terbatuk-batuk dan mengeluarkan liur. Dia mengalami kesulitan bernafas, dan nafasnya kedengaran berbunyi.

Jangan coba-coba membiarkan kasus seperti itu tertahan berlama-lama, seandainya Heimlich maneuver untuk mengeluarkan benda asing yang masuk di saluran nafas tidak memberikan hasil, tidak perlu dilakukan observasi dengan pemasangan oksigen dan terus menunggu. Ketahuilah bahwa selama benda asing yang masuk ke saluran nafas tidak dikeluarkan maka kemungkinan buruk akan segera terjadi.

Balita tersedak kacang itu segera dirujuk. Ayah balita tampak termangu-mangu, padahal sebelumnya dia sangat percaya bahwa saya bisa mengeluarkan kacang dari mulut anaknya. Tersedak, kacang itu sudah masuk ke saluran nafas.Heimlich manuver tidak memberikan hasil. Dokter manapun tidak akan mampu melakukan apa-apa kecuali pasien dimasukkan ke ruangan operasi. Kepada sang ayah, saya berkali-kali berpesan agar ia segera membawa anaknya ke rumah sakit, jangan tunggu-tunggu dan menunda lagi. Namun sang ayah tetap membawa anaknya berbelok arah, dan pulang ke rumah mereka.

Saya berdoa dalam hati, agar ia mengubah pikirannya dan dokter bedah anak bisa segera hadir di rumah sakit ketika anak itu tiba di rumah sakit kelak. Mengingat hari itu Hari Minggu, kemungkinan dokter tidak ada di tempat, hanya bisa dihubungi untuk kasus-kasus cito "segera" seperti kasus ini. Pagi itu saya terus berdoa, agar apapun yang terjadi anak itu sampai di rumah sakit dan selamat. Bidan kami ikut termangu-mangu, jarang sekali tentunya ia melihat saya begitu khawatir. Tentu saja khawatir, kasus ini berpacu dengan waktu sementara ayah balita itu masih membawa pulang anaknya ke rumah mereka.

Saya tidak mendengar apa-apa tentang kasus itu, sampai seminggu kemudian anak balita itu dibawa ayahnya jalan-jalan pagi melewati klinik kami. Anak itu selamat! Yah...anak itu sehat dengan terlihat satu sayatan panjang di tengah dada yang masih tertutup perban. Puji Tuhan, saya sangat senang! Cerita yang selanjutnya kudengar adalah setelah dari klinik kami, Minggu pagi kira-kira pukul 09.00 anak itu dibawa sang ayah pulang ke rumahnya. Mereka menunggu, sampai kemudian sore harinya dengan pikiran amat kacau mau tidak mau terpaksa membawa anaknya yang sudah membiru dan mulai dingin dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain.

Rumah sakit pertama yang ia datangi minta deposit Rp 20 juta, ia pun meninggalkan rumah sakit itu dengan perasaan berkecamuk dan ke rumah sakit lain. Beberapa rumah sakit yang ia jalani mengatakan bahwa rumah sakit mereka fasilitas tidak memadai untuk melakukan operasi itu. Ternyata hanya rumah sakit pertamalah yang bisa melakukan operasi untuk menolong anaknya. Dengan hati yang perih anak itu dibawa lagi pulang ke rumah. Kondisi sang anak tentu sangat memprihatinkan, sampai para tetangga yang menjenguk mendorong dan mendesak agar ayah anak itu apapun caranya harus mengupayakan membawa anaknya kembali ke rumah sakit pertama.

Dengan sangat berat, dengan telepon sana sini akhirnya berhasil mengumpulkan uang deposit dan kemudian anak itu dinyatakan harus operasi segera. Operasi dilakukan pukul 02.00 pagi, Hari Seninnya. Beruntung anak itu, sanggup bertahan dengan waktu yang cukup lama. Setelah 5 jam di ruang operasi, operasi itu berhasil dilakukan. Beberapa hari kemudian, akhirnya diizinkan pulang dan tetap selama beberapa waktu harus kontrol ulang ke rumah sakit. Dan dokter katakan, tidak boleh ada sakit batuk pilek selama 3 bulan ke depan. Melunasi seluruh biaya yang berkisar Rp 60 jutaan, dengan pinjam ke mana-mana. Satu keteledoran kecil menimbulkan permasalahan panjang. Bersyukur anak tersebut selamat, namun untuk membayar utang kepada orang-orang yang telah meminjamkan uang untuk mereka, kini sang ayah berusaha mati-matian.

***

Kasus anak tersedak sering sekali terjadi terutama pada anak 3 tahun ke bawah. Anak-anak pada usia ini belum memiliki geligi lengkap sehingga pola mengunyahnya belum sempurna. Sering sekali tersedak oleh makanan, mainan dan benda kecil lainnya. Kasus yang cukup banyak seperti tersedak bakso, cilok, anggur, koin, potongan wortel, kelereng, peniti dan lainnya. Resiko kematian mengancam seandainya kasus seperti ini tidak mendapat pertolongan segera. Benda asing yang masuk ke saluran nafas bisa menyebabkan anak meregang nyawa. Pertolongan segera harus dilakukan.

Jika yang tersedak adalah anak di bawah 1 tahun maka yang anda dilakukan adalah dengan cara berikut:

  1. Letakkan bayi dalam posisi telungkup di lengan dengan kepala bayi lebih rendah dari atau dadanya.
  2. Topang kepala bayi dengan telapak tangan. Jangan menutupi mulut bayi atau menekan atau lehernya.
  3. Gunakan tumit dari salah satu tangan untuk menepuk punggung bayi sebanyak 5 kali, tepat di antara tulang belikat bayi.
  4. Jika benda yang membuat tersedak tidak juga keluar, sangga kepala bayi dan ubah posisinya menjadi telentang di atas paha. Jaga kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya.
  5. Berikan 5 kali tekanan dengan cepat di bawah tulang dada dengan  2 - 3 jari.
  6. Terus berikan 5 tepukan punggung dan 5 tekanan pada dada sampai benda asing itu keluar.

Jika yang tersedak adalah anak di atas 1 tahun, maka anda dapat melakukan dengan cara seperti di bawah ini:

  1. Berdirilah atau berlutut di belakang anak, lingkarkan kedua lengan Anda di sekeliling tubuh anak.
  2. Buatlah kepalan tangan dan posisikan sedikit di atas pusarnya.
  3. Tekan kepalan tangan dengan tangan lain yang bebas dan lakukan gerakan hentakan ke atas dengan cepat.
  4. Lakukan tindakan menekan hingga benda yang menyumbat pernapasan anak keluar atau hingga anak mulai bernapas normal kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun