Mohon tunggu...
Delicia
Delicia Mohon Tunggu... profesional -

GP, White Lily

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kencing Nanah, Penyakit Laki-laki?

14 Agustus 2015   16:52 Diperbarui: 14 Agustus 2015   16:52 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Beberapa hari lalu, saya didatangi oleh seorang pria muda berumur 23 tahun. Saat saya bertanya tentang keluhan yang membuat ia datang ke tempat praktek saya, dengan mimik sedikit malu ia menjawab pelan bahwa ia mengalami "sakit laki-laki". Saya terdiam sebentar, menuliskan keluhannya di rekam medis sambil mengolah kata-kata yang baru saja saya dengar. Saya mengangkat kepala dan menatap kearah pria muda itu kemudian bertanya " kencingnya sakit dan bernanah?". Lalu pria muda itu pun menjawab "eh...kok ibu tahu?". "Kan mas sendiri tadi bilang sakit laki-laki" jawabku sambil melontarkan senyum supaya sipria muda itu tidak terasa kaku.

Sangat sering menerima pasien dengan jawaban seperti pria tersebut "sakit laki-laki". Saya sendiri berpikir sebenarnya sebutan ini tidak tepat karena keluhan buang air kecil terasa sakit dan bernanah yang dalam medis didiagnosa sebagai penyakit Gonorrhea adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri gram negatif Neisseria gonorrhoeae yang bisa menginfeksi pria maupun wanita.

Namun keluhan seperti rasa sakit sewaktu buang air kecil dan keluar nanah dari mulut kelamin berwarna putih, kekuningan, atau kuning kehijauan seringnya dikeluhkan oleh pria sedangkan pada wanita bisa tanpa menimbulkan keluhan ataupun hanya berupa keluhan ringan  saja seperti keputihan, rasa tidak nyaman di alat reproduksi dan panggul. Penyakit gonorrhea selain menginfeksi daerah reproduksi bisa pula mengenai daerah rektum,anus, faring (tenggorokan) juga bagian selaput putih mata (konjungtiva). 

Penderita pria biasanya akan segera berobat karena rasa sakitnya yang sangat, lain hal jika penderita adalah wanita seringkali tidak menyadari ia terinfeksi penyakit gonorrhea sehingga tidak merasa perlu untuk mencari pertolongan ke dokter. Meskipun tidak menimbulkan keluhan yang berarti, jika bakteri ini sudah menginfeksi ke bagian rahim, saluran telur, indung teluar akan menimbulkan dampak susah memperoleh keturunan. Jika yang terinfeksi adalah ibu hamil maka akan beresiko melahirkan bayi dengan konjungtivitis gonorrhea yaitu bayi mengalami pembengkakan kelopak mata dan keluar nanah di kedua matanya yang jika tidak segera ditangani akan menimbulkan kebutaan.

Kembali pada pasien pria muda yang datang ke ruang praktek saya, ia bercerita bahwa ia belum menikah dan sudah biasa berburu "jajanan" bersama teman-temannya dimana saja setiap kapal mereka bersandar. Dan ia adalah seorang ABK (anak buah kapal). Jika mengingat pengakuannya itu saya berpikir ia cukup mujur bahwa baru kali ini ia mengalami sakit seperti itu meskipun sudah sering berburu "jajanan". Sambil menunggu reaksi obat untuk test alergi yang disuntikkan dilengan bawahnya (skintest) saya menjelaskan bahwa pola seksual seperti yang dijalaninya sangat beresiko, ia bisa saja sembuh dari kencing nanah atau penyakit menular seksual lain namun jika apes ia bisa terinfeksi virus HIV yang belum ada obatnya dan tidak menimbulkan gejala pada 5-10 tahun pertama untuk kemudian menimbulkan penyakit AIDS yang mematikan. Angka HIV-AIDS kian bertambah dari tahun ke tahun untuk itu harus diwaspadai jangan sampai penyesalan datang belakangan. Masa depan penuh harapan bukan penuh penyesalan yang akan dijelang.

"Saya cuma diajak teman aja buk, sudah biasa begitu. Cuma di batam ini saya baru daftar langsung kena.Kemarin minum Ampiillin 6 biji gak mempan". Ujar pria itu sambil tersenyum.

Terkejut saya dengan penuturan itu, benar-benar deh...minum obat langsung sekaligus 6 butir atas rekomendasi temannya. Beruntung pria ini masih bisa lihat matahari terbit dan datang ke ruang praktek saya hari ini. Ia meringis saat 1 suntikan mendarat di bokongnya, tidak sesakit tentunya jika dibandingkan sakit yang ia alami sekarang ini.

Dari cerita di ruangan saya mungkin bisa mengingatkan kita bahwa lingkungan dan pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik, oleh karena itu sangat penting untuk menjaga lingkungan dan pergaulan kita jangan sampai yang buruk diadopsi dan membawa kita pada kehancuran.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun