Di ruang praktek kerap didatangi pasien dengan keluhan nyeri ulu hati, perih, penuh, mual-muntah, nafas terasa sesak, pusing, dan kembung. Pasien sendiri terkadang mengenali kalau ia lagi sakit maag, namun tidak tahu upaya pencegahan ataupun penatalaksaaannya, maka setelah mencoba beberapa kali obat warung mau-tidak mau ia akan datang mencari dokternya. Namun meskipun demikian, diantara yang mengalami keluhan seperti di atas sering cemas dan menduga-duga sendiri bahwa ia terkena penyakit yang amat serius, karena keluhan sakit yang terkadang amat dahsyat ini mempengaruhi segalanya.
" Dok saya terkena angin duduk " beberapa pasien dengan amat cemas melontarkan pendapatnya. Sama sekali tidak, sakit maag terjadi akibat asam lambung yang mengiritasi lambung bisa dipicu oleh berbagai faktor. Makanan yang merangsang, makanan/minuman yang mengandung gas, pedas, terlalu berbumbu, asam, pola makan yang tidak teratur juga oleh faktor psikis seperti stres bisa memicu timbulnya maag.
Masyarakat dewasa ini sangat rentan mengalami stres, sakit maag yang dipicu oleh stres  semakin hari semakin erat dengan hidup kita sehingga kini menjadi penyebab teratas sakit maag maka sudah sepantasnya kita perlu memperhatikan penyebab yang satu ini. " Jangan stres, jangan banyak pikiran " demikian kata-kata yang sering dilontarkan oleh dokter. Jawaban yang juga kokoh dilontarkan " Bagaimana mungkin tidak banyak pikiran dok, selama masih hidup apalagi zaman sekarang tidak mungkin tidak banyak pikiran ".
Tak jarang dokter juga mendengar keluhan pasien " saya sudah makan teratur, tidak minum alkohol, tidak minum kopi, tidak minum minuman bergas, tidak makan asam dan pedas, atau yang bersantan-santan...pokoknya makanan dan minuman telah saya jaga betul, tapi kok kambuh lagi sakit maag saya ya? ". Ketika ditanya apakah ia akhir-akhir ini memiliki beban pikiran, atau stres kemudian mereka kebanyakan pun mengaku benar. Maag bukan lagi penyakit yang identik dengan kurang makan atau kemiskinan seperti yang selama ini banyak dipikirkan orang, tapi sudah menyatu erat dengan pola hidup kita yang modern sekarang ini.
Seseorang harus mencoba dan bisa mengelola stresnya, mengenali stressornya dengan baik adalah satu upaya jitu agar penyakit maag tidak kambuh kembali. Karena ketika dihinggapi stres, maka lambung akan memproduksi asam lambung lebih banyak sehingga mukosa lambung akan terkikis. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut akan meningkatkan resiko perdarahan di lambung dan bisa menyebabkan kematian. Alangkah baiknya cobalah untuk mengatasi stres anda, jika anda merasa tidak mampu mengatasinya sendiri tidak ada salahnya konsultasikan dengan dokter atau sekedar curhat dan berbagi pikiran anda dengan orang-orang terdekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H