Mohon tunggu...
Delia Siti Agustina
Delia Siti Agustina Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

di ATVI ( Akademi Televisi Indonesia )

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sisi Lain "Kota Udang"

25 Mei 2018   07:52 Diperbarui: 27 Januari 2020   10:48 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat yang ramah dan penuh dengan kehangatan itu sering mempersilahkan pengunjung untuk mencoba membuat gerabah dari tanah liat. Para pengunjung juga akan diajarkan bagaimana pembuatannya. Saat membuat gerabah, hal yang menyenangkan terlintas, kreasi untuk membuatnya muncul begitu saja.

img-20180525-wa0001-5b0775a4f1334462b16227f4.jpg
img-20180525-wa0001-5b0775a4f1334462b16227f4.jpg
 

  Tumpukan-tumpukan karet itu di olah dan di bentuk dengan cara yang cukup unik, tidak menggunakan mesin sedikitpun, mungkin sudah dari turun temurun cara yang masih kental akan nenek moyang yang tradisional, akan menghasilkan kekuatan yang kuat pula.

Budaya tidak pernah memandang berapa umur mereka, muda dan tua tidak ada batasan untuk mempelajarinya. Dan melestarikan suatu budaya adalah hal sangat luar biasa dan Indonesia sendiri terlahir dengan beragam jenis budaya yang sangat melimpah. Maka sebagai generasi penerus bangsa kita janagn pernah merasa malu untuk melestarikan budaya kita sendiri.

            Berbicara tentang Cirebon merupakan Kota yang memiliki banyak cerita, tidak hanya dari kerajinan saja tapi budaya dari Cirebon juga banyak sekali, salah satunya adalah Tari Topeng. Tari Topeng Cirebon sudah terkenal dimana-mana, uniknya tari ini adalah beragam topeng yang dipentaskan memiliki karakter yang berbeda.

            Tari Topeng ini menggunakan pakaian adat kerajaan Cirebon, pakaian sang pangeran dan putri digunakan saat pementasan Tari Topeng. Warna dari pakaian setiap penari berbeda-beda, dari mulai warna putih, merah, hijau dan kuning memiliki arti tersendiri, topeng nyapun memiliki watak dan arti yang berbeda dari bentuk dan warnanya.

            Pada saat pementasan, penari biasanya disebut sebagai dalang karena mereka sedang memainkan karakter dari topeng tersebut. Seiring dengan perkembangan, tari topeng juga mengalami perkembangan gerakan maupun cerita yang disampaikan.

img-20180525-wa0002-5b077465ab12ae51d87cf6f4.jpg
img-20180525-wa0002-5b077465ab12ae51d87cf6f4.jpg
            Tari Topeng Cirebon ini merupakan pagelaran yang dipentaskan untuk kepentingan bersama masyarakat, sehingga saat pementasan datang masyarakat ikut berpartisipasi. Ada tradisi pewarisan keahlian yaitu pewarisan kemampuan dari generasi yang sudah tua menuju ke generasi lebih muda. Proses pewarisan ini biasanya di wariskan dengan cara lisan, sang murid yang mengikuti tarian dari waktu ke waktu akan melihat sang guru saat pagelaran, dan akan mendengarkan musik dari setiap gerakan. Lalu dari sana sang murid akan melihat, mendengarkan dan mempelajari apa yang sudah ia pelajari dan sang guru menyerahkan pementasan tarian tersebut kepada murid yang sudah layak untuk pementasan.

            Gerakan tubuh harus selaras dengan iringan kendang dan rebab, itu merupakan ciri khas tersendiri dari tari topeng. Bercerita tentang watak tari Topeng ini pastilah mudah dilihat dari warna dan bentuknya. Pertama adalah Topeng Panji, ia menggunakan topeng berwarna putih yang mencerminkan jiwa yang suci dan halus. Kedua adalah Topeng Samba, topeng ini mencerminkan sebuah jiwa yang sedang mengalami pertumbuhan. Ketiga adalah Topeng Samba Abang, topeng ini berwarna merah muda dan mencerminkan jiwa yang sudah dewasa dan terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Keempat adalah Topeng Tumenggung, dengan warna coklat dan mata yang terbuka dengan lebar mencerminkan bahwa sudah dalam fase kejayaan.

            Kelima adalah Topeng Klana, topeng ini berwarna merah dengan ukiran yang tegas mencerminkan nafsu dan emosi yang telah mempengaruhi jiwanya. Dan terakhir Topeng Rumyang, mencerminkan jiwa manusia yang terlepas dari hawa nafsu dan duniawi.

            Tari Topeng merupakan warisan dari leluhur dan nenek moyan yang harus dilestarikan dan dibudayakan. Jangan pernah sampai menghilangkan budaya sendiri, berbanggalah memiliki ragam kebudayaan karena dari itu semua bisa menjadikan Indonesia dengan penuh warna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun