Mohon tunggu...
Delia Putri Salsabila
Delia Putri Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang

Seorang mahasiswa yang menyukai K-Pop dan film Disney.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menguak Kunci Agenda Setting Media Massa melalui Berita Pemilu 2024

5 November 2023   12:10 Diperbarui: 5 November 2023   14:23 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(pexels.com/cottonbro studio)

Pemilihan Umum Calon Presiden 2024 di Indonesia akan menjadi salah satu pemilu paling penting dalam sejarah negara ini. Para calon presiden memiliki peluang besar untuk membawa perubahan signifikan kepada bangsa ini, dan bagaimana pemilih memahami mereka sangat dipengaruhi oleh media massa. Konsep "Agenda Setting" dalam konteks media massa memiliki peran utama dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap calon presiden. Artikel ini akan membahas peran penting agenda setting yang menjadi kunci keberhasilan pada media massa dalam pemberitaan Pemilu Capres 2024, mengungkapkan dampaknya, serta pentingnya melibatkan pemilih dengan informasi yang seimbang dan objektif.

Agenda Setting: Pemahaman Dasar

Berdasarkan data dari buku McCombs, M. E., & Shaw, D. L. (1972), yang berjudul "The Agenda-Setting Function of Mass Media". Teori Agenda setting adalah sebuah konsep yang mengacu pada kemampuan media massa dalam mempengaruhi perhatian publik dengan cara menentukan topik-topik yang akan dibicarakan oleh masyarakat..

Menurut saya, dalam konteks pemilu, media massa memiliki kekuatan untuk menentukan isu-isu yang akan mendominasi perbincangan publik dan seberapa penting isu-isu tersebut. Salah satu isu penting pada saat ini yaitu Pemilu 2024 yang diangkat oleh media massa, pastinya kita sebagai pemilih ingin mengetahui bagaimana latar belakang para calon presiden, karakteristik dari masing-masing calon serta visi dan misi yang mereka bentuk untuk keberlangsungan hidup bangsa ini. Segala hal yang kita butuhkan dalam mempertimbangkan hak pilih kita jatuh kepada calon yang mana, banyak ditampilkan dan diperbincangkan pada Media Massa. Tetapi, yang jadi pertanyaan yaitu apakah peran agenda setting yang dijalankan oleh media massa dalam pemberitaan para calon presiden ini sudah benar sesuai dengan fakta atau sebaliknya?

Agenda Setting Media Massa dalam Pemilu Capres 2024

Media massa memiliki tanggung jawab yang besar dalam pemilu Capres 2024 untuk memastikan bahwa isu-isu yang diangkat adalah isu-isu yang sejalan dengan kepentingan dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Media massa juga memiliki kekuatan besar dalam menentukan isu-isu yang akan mendominasi pemilu Capres 2024. Mereka dapat menyoroti isu-isu tertentu yang mereka anggap penting, dan dengan demikian media massa dapat mempengaruhi perhatian publik. Selain itu, media massa juga dapat menciptakan narasi tertentu seputar calon presiden. Mereka dapat menyoroti prestasi dan kelemahan masing-masing calon, mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap karakter dan kualifikasi calon, dan bahkan memicu isu-isu kontroversial. Agenda setting media massa tidak hanya mencakup berita, tetapi juga komentator, analis, dan berbagai program yang membahas politik. Semua ini berperan dalam membentuk persepsi publik terhadap pemilihan presiden.

Berdasarkan data dari dkpp.go.id, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito, dalam kegiatan Focus Group Discussion (FDG) dengan tema Publikasi Sidang Dugaan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggaraan Pemilu di Jakarta, menyatakan harapan agar media massa dapat berperan dalam mewujudkan Pemilu dan Pilkada yang berintegritas serta media dapat terus independen, tidak memihak, menangkal berita hoaks dan tetap berpegang teguh pada kode etik jurnalistik. Dari pernyataan tersebut, media massa memiliki peran wajib untuk memberikan informasi yang sesuai dengan fakta sebenarnya, tidak dilebihkan ataupun di kurangkan. Selain media massa, calon presiden juga berperan dalam model agenda setting media massa. Mereka memiliki kendali atas pesan dan isu-isu yang mereka ingin dorong ke dalam perbincangan publik. Kampanye mereka akan didasarkan pada bagaimana mereka mengatur agenda mereka sendiri dan memastikan isu-isu yang mereka anggap penting mendapatkan perhatian yang layak. 

Menurut data dari jdih.kpu.go.id, kampanye yang dilaksanakan harus sesuai dengan UU No. 7 Tahun 202 dan PKPU No. 12 Tahun 2023 yang sebelumnya telah mengalami beberapa kali perubahan. Ketua KPU Hasyim Asy'ari menyatakan, bahwa KPU di tingkat pusat diberi amanah untuk mengatur dalam menyusun peraturan KPU, maka KPU juga mempunyai kewajiban untuk memastikan hal-hal yang sudah diatur dalam peraturan KPU tersebut bisa dipahami bersama (KPU RI, 2023)

Dalam konteks pemilu Capres 2024, penting bagi calon presiden untuk memberikan visi dan rencana yang jelas mengenai berbagai isu yang dihadapi bangsa ini. Mereka harus dapat menjelaskan dengan tegas bagaimana mereka akan mengatasi masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan isu-isu lainnya. Apakah rencana serta solusi yang dibuat oleh para calon presiden dalam menangani permasalahan di setiap bidang merupakan rencana yang realistis atau malah sebaliknya? Kemampuan mereka dalam mengkomunikasikan pesan ini akan mempengaruhi sejauh mana isu-isu tersebut menjadi bagian dari agenda setiap pemilih serta agar pemilih memiliki pemahaman yang lebih baik lagi dalam memilih seorang presiden.

Dalam menjalankan model agenda setting, media massa memiliki beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah potensi dominasi berita negatif atau sensasional dalam perjalanan kampanye. Terlalu sering, media massa cenderung lebih tertarik untuk melaporkan skandal, kontroversi, atau konflik politik daripada isu-isu substansial. Hal ini dapat mengalihkan perhatian dari isu-isu yang sebenarnya penting bagi masyarakat. Selain itu, ada risiko bahwa media massa dapat memihak atau terlalu terpengaruh oleh kepentingan politik tertentu. Ini bisa mengarah pada penekanan atau pengabaian isu-isu penting yang seharusnya diangkat. Dalam pemilu Capres 2024, peran media massa yang independen dan berimbang sangat penting untuk memastikan bahwa pemilih mendapatkan informasi yang objektif dan seimbang.

Menghadapi Tantangan: Edukasi dan Pendidikan Pemilih

Penting untuk mencari solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan dalam model agenda setting media massa. Salah satu pendekatan adalah melalui edukasi dan pendidikan pemilih yang kuat. Pemilih yang terdidik akan lebih mampu mengenali retorika politik yang tidak jujur, mengevaluasi klaim-klaim calon presiden, dan memahami isu-isu yang sebenarnya penting. Selain itu, lembaga-lembaga pemantau media dan fakta (fact-checking) memiliki peran penting dalam memeriksa kebenaran informasi yang disajikan oleh media massa. Mereka dapat membantu mengungkapkan ketidakbenaran atas klaim-klaim yang mungkin muncul selama kampanye, sehingga pemilih dapat membuat keputusan yang lebih informatif dan rasional.

Menurut saya, Pemilu Capres 2024 akan menjadi momen penting dalam sejarah Indonesia. Peran media massa dengan model Agenda Setting Ini, sangat signifikan dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap calon presiden dan juga isu-isu lainnya yang dihadapi oleh bangsa ini. Penting untuk memastikan bahwa media massa memberikan liputan yang seimbang dan objektif. Selain media massa, pemilih juga memiliki peran penting dalam memahami model Agenda Setting media massa itu sendiri. Edukasi dan pendidikan pemilih akan membantu mereka menjadi pemilih yang cerdas, kritis serta mampu memilih pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan bangsa. Dengan bekerjasama; media massa, calon presiden, dan pemilih. Dapat menjadikan Pemilu Capres 2024 sebagai pemilu yang sukses bagi seluruh warga Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun