Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dinginnya Suhu dan Terjalnya Jalan di Arab Saudi

13 Februari 2024   00:37 Diperbarui: 13 Februari 2024   00:39 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jabal Sawda Abha/dok. pri

Di Provinsi ini kita akan menemukan sebuah tempat bernama Jabal Sawda atau Gunung Sawda.

Berbeda dengan gunung di Saudi yang tingginya kerap hanya seperti bukit di Indonesia, maka Jabal Sawda betul-betul gunung tinggi. Menurut catatan, Jabal Sawda berada sekitar 3.000 meter diatas permukaan laut. Inilah dataran tertinggi di Arab Saudi dengan suhu selalu dingin di sepanjang tahun. Ketika kami datang pada musim dingin, suhunya sekitar 8 derajat Celsius. Adapun ketika wilayah Saudi lain mengalami musim panas yang sangat terik, suhu tertinggi di daerah ini hanya sekitar 15 derajat Celsius.

Di pegunungan ini juga ada hutan alami, air terjun, dan beberapa danau. Di tempat ini Arab Saudi terlihat tidak seperti biasanya. Hijau seperti Indonesia.

Pihak KSA, Kingdom of Saudi Arabia, pun membangun banyak sarana untuk menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata. Selain membangun kampung-kampung wisata, KSA juga membangun kereta gantung yang menghubungkan puncak Jabal Sawda dengan dataran rendah dibawahnya.

Bila kita "mendaki" gunung ini menyusuri jalan yang sudah dibangun sejak tahun 1987, maka kita tidak akan menemukan lagi jalanan Saudi yang dikenal lurus dan lebar. Bila dibandingkan dengan jalan di Sumatra Barat, maka jalan menuju puncak Jabal Sawda seperti gabungan antara tanjakan Sitinjau Lauik di Padang, kelok Maninjau di Bukit Tinggi dan kelok 9 lama di perbatasan Riau dan Sumatra Barat. Namun panjang jalannya lebih dari 30 KM.

Sementara bagi orang Jawa Barat yang pernah melalui rute ini, maka perjalanan ke puncak Jabal Sawda seperti gabungan antara kelok cadas pangeran di Sumedang, tanjakan gentong di Tasikmalaya dan tanjakan Nagreg lama menuju arah Tasik dan Garut. Namun sekali lagi, panjang jalannya berlipat-lipat.

Sementara bila kita melanjutkan perjalanan menuju kota Abha, maka kita akan menemukan kota Saudi yang juga berbeda dengan kota Saudi lainnya. Tidak ada lagi kegersangan yang selama ini menjadi ciri khas kota-kota di gurun. Abha terlihat hijau dan rapih. Sehingga beberapa orang mengatakan Abha sebagai Eropa nya Saudi.  

Banyak yang mengatakan bahwa inilah tempat dimana orang Arab Saudi menghabiskan waktu liburannya di musim panas. Ketika kota-kota lain di Saudi terasa sangat terik, banyak yang pergi ke Abha untuk merasakan kesejukan. Selain tentunya pergi ke Swiss yang dingin atau beberapa diantaranya ke Cisarua Puncak Bogor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun