Masjid dan Madzhab Keislaman di Turki
Cara orang Islam di seluruh dunia melaksanakan Shalat mesti sama. Mulai dari shalat yang mesti menghadap qiblat, jumlah rakaat, rukun-rukun shalat juga waktunya. Hal-hal ini sudah disebutkan dalam kitab suci dan ditunjukan langsung oleh Nabi Muhammad saw.
Namun detail seperti pakaian apa yang dikenakan atau cara mengatur masjid, kerap menghasilkan perbedaan unik menarik. Perbedaab mestinya hasil interaksi antara pemahaman terhadap kitab suci dengan situasi sosial yang berkembang. Sehingga bila dibalik, dengan melihat perbedaan itulah kita bisa meraba situasi yang ada.
Dalam konteks pemahaman seperti inilah yang membuat kita tertarik untuk ke Masjid manakala mendapat kesempatan mengunjungi negara mayoritas penduduknya beragama Islam. Bukan hanya untuk melaksanakan Shalat lima waktu, tapi juga memperhatikan pernak-pernik menarik di Masjid tersebut.
Karenanya ketika kami sampai di Besiktas Turki malam ari dan di dekat hotel tempat menginap terlihat Masjid, maka kami niatkan bila Shubuh nanti akan shalat Jamaah di masjid tersebut.
Bisa dikatakan bila kesan pertama ketika akan masuk Masjid di Turki adalah kebingungan. Karena didepan pintu masjid, tidak terlihat sandal dan sepatu yang berjejer seperti biasanya. Juga tidak terlihat ada tempat penyimpanan alas kaki. Depan pintu masjid terlihat rapih, tidak ada jajaran alas kaki yang kerap tidak beraturan.
Namun ketika masuk Masjid, terlihat ada tempat penyimpanan alas kaki. Lengkap dengan pintu dan kuncinya. Seperti sebuah loker.
Kami belum tahu kenapa orang Turki menyimpan lemari penyimpanan alas kaki di dalam Masjid. Apakah supaya terlihat lebih rapih, atau karena suhu dingin dan hujan yang kerap turun. Karena memakai sepatu basah di suhu dingin, adalah siksaan tersendiri.
Hanya saja ketika melihat ini, jadi teringat dengan Masjid di Indonesia. Dimana tempat penyimpanan alas kaki disimpan diluar masjid. Lalu ada orang yang khusus untuk menjaganya supaya tidak hilang.
Namun karena Masjid di Indonesia dibiayai masyarakat, beberapa masjid menyimpan kotak amal di tempat penyimpanan alas kaki. Berharap bahwa kotak amal tersebut diisi para penitip alas kaki, lalu uang tersebut dipakai untuk operasional masjid