Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sharjah, Kota Terbesar Ketiga Uni Emirates Arab

16 November 2023   15:47 Diperbarui: 16 November 2023   15:48 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun kali ini kita tidak sedang berbicara tentang Air Arabia nya Sharjah. Ada hal menarik tentang Sharjah yang tidak begitu popular ini. Terutama bila membaca data kuantitatif dan kualitatif kota ini.
Pada tahun 2014, ICESCO (Islamic World Educational, Scientific and Cultural), menobatkan Sharjah sebagai Ibu Kota Kebudayaan Islam. Selain menjadi Ibu Kota Pariwisata Arab pada tahun 2019.

Pengakuan Sharjah sebagai Ibu Kota Kebudayaan juga datang dari UNESCO. Menurut lembaga PBB yang membidangi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan, Sharjah berhasil membangun, melestarikan, serta mempromosikan warisan budayanya. Sharjah memiliki banyak museum, galeri seni, dan juga festival seni. Ditambah universitas dan institusi penelitian yang peduli pada budaya dan sejarah.

Sharjah adalah kota yang memiliki Sharjah Museum of Islamic Civilization dengan lima ribu karya seni dan budaya Islam. Dikumpulkan dari berbagai belahan dunia. Disamping Sharjah Art Museum sebagai meseum seni terbesar di UAE.

Sepertinya perhatian besar Sharjah pelestarian budaya dan sejarah tidak bisa dilepaskan dari figur  Sultan bin Muhammad Al-Qasimi. Pemimpin Sharjah yang otomatis menjadi Anggota Dewan tertinggi Federal Uni Emirat Arab. Al-Qasimi memimpin Sharjah sejak Januari 1972 sampai sekarang.

Al-Qasimi lahir Sharjah. Lalu pergi pergi ke Kuwait dan Dubai untuk belajar. Sebelum nanti berangkat ke Kairo Mesir untuk menyelesaikan pendidikan tingginya. Pendidikan terakhirnya adalah Ph.D bidang Sejarah di Universitas Exeter Inggris. Selain itu Al-Qasimi juga belajar geografi politik Teluk di Durham University. Al-Qasimi adalah Profesor tamu di Exeter almamaternya.  

Hal menarik lain dari Sharjah adalah bila kita mencoba membaca data kuantitatif kota ini.

Bila diurutkan, maka sektor ekonomi Sharjah yang memberikan kontribusi terhadap PDB Sharjah adalah perdagangan grosir dan eceran 24%, industry manufaktur 16.7%, konstruksi 9.3%, Real estate 9%, dan sektor pemerintah 7.3%

Sharjah sudah menjadi basis industry sejak tahun 1980an. Sekitar 35% fasilitas manufaktur UAE berada di Sharjah. Sekitar 2.500 aktivitas industry berlangsung di Sharjah.

Pada tahun 2019, sektor ekonomi non-minyak Sharjah berkontribusi terhadap 96% PDB.

Dari data diatas, terlihat bahwa Sharjah adalah kota dengan pertumbuhan ekonominya bukan bersandar pada Minyak dan Gas. Untuk menopang ekonominya, Sharjah melakukan diversifikasi ekonomi.

Capaian ini tentu saja bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh. Selain karena Sharjah adalah Kota di kawasan yang dikenal kaya akan Minyak dan Gas, diversifikasi ekonomi adalah satu satu obsesi negara-negara Teluk yang kaya akan minyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun