Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Badai di Makkah adalah Hal Biasa

24 Agustus 2023   10:28 Diperbarui: 24 Agustus 2023   10:29 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Arab Saudi adalah negara dengan dua musim yang cukup ekstrem, musim dingin dan musim panas.

Musim dingin adalah waktu mengeluarkan kembali selimut tebal dari lemari, mengaktifkan pemanas ruangan, membiasakan membungkus tubuh dengan rapat dari mulai kepala sampai kaki. Suhu musim dingin bisa sampai 5 derajat Celcius.

Berkebalikan dengan musim panas. Waktunya melipat selimut tebal, mematikan pemanas dan menyalakan AC serta air humidyfier, memakai baju putih yang tipis dan menahan teriknya sinar matahari. Karena suhu di musim panas bisa mencapai 49 derajat Celcius.

Kemarin ketika mesti keluar ruangan di jam 2 siang, tanpa sengaja tangan menyentuh pinggiran mobil Pick Up bagian besi nya. Refleks tangan ditarik karena terasa panas. Setelah diperiksa, tangan yang menyentuh besi terlihat melepuh dan ada goresan darah nya.

Dalam pergantian musim, selalu ada transisi. Baik dari musim panas ke dingin maupun sebaliknya. Dalam masa transisi inilah kerap terjadi badai. Akan menjadi Hujan badai kalau berbarengan dengan hujan, atau badai pasir kalau tidak ada hujan.

Pemerintah bisa tiba-tiba meliburkan sekolah kalau badai nya besar. Seperti ketika pemerintah memperpanjang libur musim panas bila suhu panas dianggap tidak kondusif bagi anak-anak untuk sekolah. Design rumah-rumah pun sudah memperhitungkan kedatangan badai.

Bulan Agustus adalah bulan puncak nya musim panas. Setelah Agustus, suhu panas akan turun dan mulai masuk musim dingin. Pada pergantian musim inilah kerap terjadi badai.  

Jadi kalau sekarang di Mekkah ada Hujan badai, berarti sebentar lagi akan ada pergantian musim. Bukan hal yang aneh, karena begitulah siklusnya. Masyarakat sudah terbiasa.

Kalau tidak ada badai, Kurma Arab Saudi mungkin tidak akan manis dan Arab Saudi juga tidak memiliki kebun Kurma terbesar di dunia. Karena Kurma adalah tumbuhan dengan bunga berkelamin jantan dan betina. Namun kedua kelamin yang berbeda itu ada di pohon yang berbeda.

Badai angin adalah cara paling efektif penyerbukan buah Kurma. Kurma mungkin tetap berbuah meski tidak ada penyerbukan. Namun buahnya akan kecil dan masam. Tidak enak untuk dimakan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun