Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum Masmak, Bekas Benteng Symbol Berdirinya Kerajaan Arab Saudi Modern

20 Maret 2023   21:09 Diperbarui: 22 Maret 2023   22:08 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tempat air masyarakat arab saudi dahulu. sering disimpan di depan rumah atau masjid. Orang indonesia menyebutnya dengan bejana (dokpri)

 

Di kawasan Ad-Dirah pusat kota Riyadh Ibu Kota Arab Saudi, terdapat  destinasi wisata bernama Benteng Masmak. Dibuat dari tanah liat, benteng ini dibangun pada tahun 1895.

Benteng Masmak dipugar, dilestarikan untuk dijadikan monumen berdirinya Kerajaan Arab Saudi Modern. Karena di tempat inilah Raja Abdul Aziz mendeklarasikan persatuan Arab Saudi dan berdirinya Kerajaan Arab Saudi modern.

Sebagaimna yang sudah banyak diurai, Arab Saudi berawal dari upaya Imam Muhammad bin Saud yang mendirikan komunitas politik Arab Saudi pada 22 Februari 1727. Pusatnya adalah di Diriyah. Masa sekarang kerap disebut sebagai Riyadh lama.

Baca juga: Umrah sebagai sebuah pengalaman keberagamaan

Riyadh sempat berpindah kekuasaan ke wangsa Rasyid. Sementara Raja sebelumnya yang menguasai Riyadh, Abdurrahman bin Faisal Al-Saud, terusir ke Kuwait.

Namun anak Abdurrahman bin Faisal, Abdul Aziz bin Faisal, berhasil merebut kembali Riyadh pada tahun 1902. Abdul Aziz yang lahir di Riyadh tapi besar di pengasingan, berhasil menaklukan wangsa Rasyid dan menguasai kembali Riyadh ketika berumur 23 tahun.

Hal yang menjadi sangat heroik dari upaya Abdul Aziz, bukan pada pertempuran kolosal mengalahkan wangsa Rasyid. Heroisme nya justru terletak pada sedikitnya pasukan yang dibawa.

Baca juga: Hira Cultural District, Melihat cara orang Arab Saudi berjualan ke orang Indonesia

Disebutkan bahwa Abdul Aziz berangkat dari Kuwait untuk merebut Riyadh hanya bersama sekitar 60an orang. Sekitar 20an orang diantaranya di suruh berjaga di perbatasan. Antisipasi bila misi nya gagal. Sisanya bergerak ke Riyadh.

Di Riyadh, Abdul Aziz melakukan secara daya dan upaya untuk bisa berhadapan langsung dengan elit Riyadh. Tidak menyerang rakyat Riyadh atau pasukan.

Meski disebut hampir terbunuh, Abdul Aziz serta pasukannya berhasil menaklukan penguasa Riyadh. Karena berhasil ditaklukan, pasukan dan rakyat Riyadh pun menyatakan ketundukannya terhadap Abdul Aziz.

Baca juga: Kopi di Arab Saudi

Setelah itulah Abdul Aziz melakukan beberapa penaklukan kepada kabilah sekitar Riyadh  dan mengajak semua kabilah di Riyadh untuk bersatu. Sebelum kemudian mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi modern pada tahun 1932.

Benteng Masmak adalah saksi terjadinya penaklukan kembali Riyadh oleh Raja Abdul Aziz. Raja pertama Saudi Arabia modern yang juga merupakan Kakek Mohammad bin Salman (MBS) yang menjadi pengendali Arab Saudi sekarang.

Bila kita mengunjungi meseum ini, ada beberapa hal yang bisa disimpulkan dari Arab Saudi.

Baca juga: Asykar penjaga masjidil haram dan lelaki arab saudi

Pertama, bagi Kerajaan Arab Saudi, ada dua figur penting yang akan selalu dikenang dari berdirinya negara Saudi Arabia sekarang. Muhammad bin Saud perintis awal Arab Saudi, dan Abdul Aziz bin Abdulrrahman As-Saud yang mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi modern.

Bila upaya Muhammad bin Saud diperingati sebagai "yaumut taksis" atau founding day, maka upaya Raja Abdul Aziz diperingati sebagai "yaumul wathani" atau national day. Keduanya diperingati, dirayakan dan menjadi hari libur nasioal.

Kedua, problem Arab Saudi dahulu adalah pertentangan antar kabilah. Bukan penjajahan atau imperialisme. Meskipun ketika itu beberapa negara Eropa muncul ke permukaan menjadi imperialis global.

Baca juga: Shalat Jamaah di Masjid Arab Saudi

Persis zaman Nabi Muhammad saw. Meskipun Jazirah Arab diapit dua adidaya, Romawi dan Persia, namun problem pelik yang dihadapi Nabi Muhammad saw. adalah pertentangan antar suku.

Hal ini berbeda dengan kebanyakan situasi yang dihadapi negara-negara mayoritas muslim seperti Indonesia. Dimana problem pelik yang mereka waktu itu adalah penjajahan.

Mungkin karena pertentangan kabilah ini sangat kuat, maka di era modern bangsa Arab itu terbagi-bagi menjadi beberapa negara. Meskipun luas yang didiami bangsa Arab tidak lebih luas dari Indonesia.

Baca juga: Masjid di Arab Saudi dan orang-orang kelebihan berat badan

Situasi ini seperti mengamini pandangan beberapa pihak. Bahwa diantara problem besar umat Islam itu bukan pada orang luar, tapi terletak pada dirinya sendiri. Sulit bersatu. Utamanya di Timur Tengah.

Ketiga, bahwa secara material, minyak bumi yang ditemukan setelah Kerajaan Arab Saudi modern di deklarasikan, menjadi faktor utama berkembangnya negara ini.

Disebutkan bahwa setelah Abdul Aziz menjadi Raja, hal yang dipikirkan Raja pertama Saudi Arabia ini adalah sumber air untuk kehidupan warganya. Menurut Abdul Aziz, bila masyarakat Saudi Arabia tidak memiliki sumber air, maka hidup mereka akan terus miskin. Sebagaimana negara gersang lainnya.

Baca juga: King Abdullah University of Science and Technology, KAUST

Berbagai upaya dilakukan Raja Abdul Aziz untuk mencari sumber air. Setelah mendengar negara tetangga berhasil menemukan minyak bumi, upaya mencari sumber air ditambah menjadi upaya mencari minyak bumi.

Setelah beberapa kali gagal, upaya pencarian berhasil. Pada 3 Maret 1938, Arab Saudi berhasil menemukan sumber minyak. Atau sekitar 6 tahun setelah Arab Saudi berdiri.

Setelah itu, Raja Abdul Aziz bekerjasama dengan Presiden Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt untuk mengeksplorasi minyak di Saudi Arabia. Berdirilah Saudi Aramco. Akronim dari Saudi Arab America company. Perusahaan minyak terbesar dunia yang masih menentukan produksi minyak dunia sampai sekarang.

Baca juga: Beasiswa dan Pendidikan Tinggi di Arab Saudi Untuk Bidang Non Studi-Keislaman

Situasi Arab Saudi ini sepertinya mirip dengan pengalaman Indonesia masa awal orde baru.

Setelah berhasil menjatuhkan orde lama, pemerintah orde baru di bawah Soeharto menghadapi dua problem pelik. Krisis politik dan krisis ekonomi.

Sebagaimana Arab Saudi yang berhasil menyatukan berbagai kabilah yang berkonflik, Presiden Soeharto juga berhasil memadamkan konflik politik peninggalan orde lama.  

Baca juga: Memahami Neom City dan The Murakaan Arab Saudi Melalui Total Football Belanda

Hal yang sama juga dialami Indonesia dalam menyelesaikan krisis ekonomi.

Setelah berhasil menemukan gunung emas di Papua, pemerintah orde baru bekerjasama dengan Amerika untuk mengeksplorasi gunung emas tersebut. Uang hasil tambang emas itulah yang disebut banyak kalangan dipakai orde baru sebagai modal awal orde baru. Mulai dari membiayai birokrasi, sampai dengan membangun.

Setelah itu, Indonesia juga mendapat anugrah booming minyak yang menjadi sumber pemasukan baru.

Baca juga: Sisi lain pentingnya suami atau mahram dalam kehidupan sosial masyarakat arab saudi

Masa awal pasca Perang Dunia itu, sepertinya Amerika sudah menancapkan kukunya untuk menjadi penguasa baru dunia menggantikan Eropa. Amerika Serikat berada di Asia Timur yang berbatasan dengan Eropa sampai Asia Tenggara untuk mengambil sumber daya alam.

Amerika seperti mendapat deviden ganda dari Perang Dunia. Selain Pearl Harbour, praktis tidak ada wilayah Amerika yang menjadi ground battle Perang Dunia. Sehingga selain terhindar dari kerusakan akut akibat perang, Amerika juga mendapat hak istimewa mengelola sumber daya alam negara-negara berkembang.

Lalu bagaimanakah situasi di Benteng Masmak yang sudah menjadi Meseum Masmak itu?

Baca juga: Arab Saudi dan Tempat-Tempat Suci dan Bersejarah

Foto-foto berikut adalah gambaran situasi di meseum Masmak  

Benteng masmak dari sebelah kiri (dokpri)
Benteng masmak dari sebelah kiri (dokpri)

sisikanan benteng masmak dalam balutan warna merah (dokpri)
sisikanan benteng masmak dalam balutan warna merah (dokpri)

jam berkunjung meseum masmak (dokpri)
jam berkunjung meseum masmak (dokpri)

ruang tamu masyarakat arab saudi dahulu di meseum masmak (dokpri)
ruang tamu masyarakat arab saudi dahulu di meseum masmak (dokpri)

tempat orang arab saudi menyimpan harum ruangan (dokpri)
tempat orang arab saudi menyimpan harum ruangan (dokpri)

senjata yang dipakai raja abdul aziz ketika merebut bentengmasmak (dokpri)
senjata yang dipakai raja abdul aziz ketika merebut bentengmasmak (dokpri)

tempat air masyarakat arab saudi dahulu. sering disimpan di depan rumah atau masjid. Orang indonesia menyebutnya dengan bejana (dokpri)
tempat air masyarakat arab saudi dahulu. sering disimpan di depan rumah atau masjid. Orang indonesia menyebutnya dengan bejana (dokpri)

meriam yang dipakai masa-masa awal perjuangan (dokpri)
meriam yang dipakai masa-masa awal perjuangan (dokpri)

papan nama benteng masmak didalam benteng (dokpri)
papan nama benteng masmak didalam benteng (dokpri)

motif pakaian perang orang arab saudi dahulu (dokpri)
motif pakaian perang orang arab saudi dahulu (dokpri)

peralatan rumah masyarakat arab saudi dahulu yang masihdipakai sampai sekarang (dokpri)
peralatan rumah masyarakat arab saudi dahulu yang masihdipakai sampai sekarang (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun