Namun Qatar 2022, sepertinya membawa kita kembali pada masa-masa seperti Sambas. Siaran langsung Sepakbola bukan hanya laporan lapangan yang penuh uraian strategi pelatih dan aksi pemain.Â
Pemilihan diksi, intonasi dan struktur kata seorang komentar, menjadi tambahan tersendiri untuk menikmati siaran bola dari rumah. Meski teknologi terkini sudah memungkinkan untuk menggambarkan situasi lapangan lebih detail dan dari berbagai sudut. Bahkan teknologi VAR terbaru dari FIFA, sudah memungkinkan orang menikmati animasi untuk menjelaskan setiap pelanggaran offside yang dilakukan.Â
Namun diksi dan intonasi yang tepat menjadikan tayangan Sepakbola menjadi lebih hidup. Tidak sedikit orang yang tidak bisa move on dari satu bagian pertandingan dan mengulang-ulang nya lagi untuk dinikmati. Sementara yang dinikmati bukan hanya tayangan gol, tapi cara pemain pemain merayakan selebrasi dan ekspresi penonton ketika sedih dan senang.
Mungkin diantara komentator-komentator Sepakbola yang menghidupkan kembali siaran langsung Sepakbola adalah komentator-komentar dari Arab. Komentator Sepakbola seperti Khalil Al-Bloshi dari Oman menghidupkan siaran bola dengan suaranya yang terdengar sangat bersemangat dan logat serta bahasa Arab yang khas. Suaranya tanpa jeda seperti perenang yang memiliki nafas panjang. Meskipun kita tidak mengerti bahasa yang disampaikan, tetapi kita tetap tertawa dengan segala yang disampaikan.
Mungkin kata-kata yang paling kita ingat adalah ketika dia berucap "Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah" ketika melihat aksi pemain pemain yang menakjubkan. Atau komentator Arab lain yang berdendang ketika kamera mengarah ke penonton perempuan yang berpakaian seksi dalam waktu cukup lama.
Hal yang paling diingat tentunya ketika Arab Saudi mengalahkan Argentina dengan skor 2-0. Gol Ke-2 Arab Saudi yang menandakan kemenangan atas Argentina, dikomentari Al-Bloshi dengan kalimat "Al mustahiil... Almustahil...." Tidak sedikit yang mengulang-ulang momen itu bukan karena ingin melihat gol nya, tapi gol beserta komentator nya.
Komentator Sepakbola lain yang mesti disebutkan karena telah menghidupkan siaran langsung Sepakbola adalah Peter Drury. Komentator Liga Inggris yang kerap mengeluarkan kalimat-kalimat puitis yang membuat orang tertawa dan tertegun. Seperti juga komentator Al-Bloshi yang kerap diulang-ulang, tidak sedikit yang mengulang-ulang sebuah tayangan karena ingin mendengarkan kembali komentar Drury.
Fans Argentina pasti masih ingat ketika idola mereka Messi akhirnya bisa mencetak gol. Setelah sebelumnya Argentina dipermalukan Arab Saudi, goal Messi ke gawang Mexico dikomentari Drury dengan kalimat "That's what they came for; THE MAGIC MAN...One more Messi moments and Argentina is alive".
Tentunya komentar ikonik dari Peter Drury yang tidak bisa dilupakan adalah ketika Drury mengomentari gol Ke-2 Maroko atas Belgia. Meski sudah unggul 1-0, Drury memberikan komentar menghidupkan bagi goal penutup Maroko ini.Â
Sambil mengiringi luapan kegembiraan penonton dan selebrasi pemain Maroko, Drury berkomentar "Marrocon Maynhem. Drink it in Casablanca. Relish it in Rabat. This is your night..."Sing it from the top of the Atlas Mountains. All aboard the Marrakech Express."
Komentator-komentator Sepakbola ini mengingatkan kalau tayangan Sepakbola itu pada akhirnya tidak bisa dinikmati dengan hanya mengandalkan teknologi saja. Spesifikasi televisi tercanggih sangat menunjang kita untuk menikmati Sepakbola, itu tidak cukup. Perlu ada sentuhan manusiawi untuk menikmati Sepakbola. High Tech, High Touch.