Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Qatar 2022: Piala Dunia (Tanpa) Hingar Bingar

20 November 2022   16:46 Diperbarui: 20 November 2022   20:46 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalkan saja hasil investigasi RTS, Radio Television Suisse, yang memaparkan proses penunjukan Qatar sebagai tuan rumah. 

Menurut lembaga penyiaran dari Swiss ini, Qatar telah melakukan vote buying atau menyuap para pengurus FIFA hingga mereka bisa menggeser Amerika yang semula ditunjuk menjadi tuan rumah World Cup. Angkanya tidak tanggung-tanggung, yaitu 180 Juta Dollar. Mengingat FIFA juga dianggap organisasi yang korup, sulit membantah temuan RTS ini.

Para penggiat HAM juga menyerukan boikot terhadap World Cup Qatar 2022. Mereka menuding bahwa Qatar telah mengorbankan nyawa para pekerja migran dari Asia Selatan untuk mengejar target pembangunan stadion. 

Setelah isyu pekerja migran Asia Selatan mereda, panitia Qatar 2022 juga dicibir telah menyewa buzzer offline untuk memeriahkan Piala Dunia. Karena penduduknya sedikit tapi uang berlimpah, Qatar menyewa orang-orang Asia Selatan yang dikenal miskin, untuk menjadi supporter bayaran sehingga Piala Dunia tetap terasa meriah. Mereka akan berlaku layaknya supporter sepak bola fanatik yang bernyanyi, menari dan memainkan alat musik untuk memeriahkan stadion.

Sekitar seminggu sebelum Piala Dunia dihelat, Qatar juga membuat kebijakan kontroversial, utamanya bagi masyarakat Barat. 

Sebagai negara dengan mayoritas muslim,  Qatar menyatakan tidak akan memberi tempat bagi LGBT dalam Piala Dunia kali ini. 

Kebijakan yang ditentang masyarakat Barat dan para pemain Eropa. Di antaranya adalah Manuel Neuer. Kiper dan Kapten Timnas Jerman yang menyatakan akan memakai ban kapten berwarna pelangi di Qatar nanti. Tapi bagaimanapun, itu sudah menjadi kewenangan tuan rumah yang tidak bisa ditolak.

Sekitar dua hari menjelang Pembukaan Piala Dunia, Qatar kembali membuat kontroversi. Mereka menyatakan bahwa mereka menyatakan minuman al-kohol, terlarang di Piala Dunia Qatar. Tidak bisa lagi dijual bebas seperti di Piala Dunia sebelumnya. Minuman berakohol hanya bisa dijual di hotel dan tempat-tempat khusus saja.

Kebijakan ini tidak hanya membuat marah penonton peminum minuman beralkohol, tapi juga membuat geram Budweiser. 

Produsen minuman berakohol yang sudah terdaftar sebagai sponsor resmi Qatar 2022 dan sudah memasang spanduk serta stand di berbagai penjuru kota. Entah bagaimana kelanjutan dari kebijakan ini. 

Bolanet
Bolanet

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun