Bandingkanlah angka ini dengan Rafael Leao dan Ismael Bennacer yang dalam pembaharuan kontraknya dengan AC Milan masing-masing hanya meminta 7 Juta Dollar dan 4 Juta Dollar untuk satu musim kompetisi.Â
Tapi AC Milan yang baru berganti kepemilikan, masih susah memutuskan seolah itu angka yang fantastis. Padahal Leao terbukti sebagai pemain depan produktif dan Bennacer adalah pemain jangkar yang menstabilkan lini tengah Milan. Keduanya adalah pemain penting ketika AC Milan meraih Scudetto pertama setelah 11 tahun puasa gelar.
Masih dilihat dari sisi gaji pemain, Manchester City berada dibawah PSG. Setelah sempat menjadi klub dengan skuad termahal, tetangga berisiknya Manchester United ini "hanya" memiliki 2 pemain yang masuk 10 pemain bergaji termahal di dunia.Â
Erling Haaland yang bergaji 39 Juta Dollar dan Kevin de Bruyne dengan 20.8 Juta Poundterling permusim. Bila Haaland berada di peringkat ke-6 maka de Bruyne berada di peringkat ke-10 pemain bergajih termahal.
Hanya saja memasuki musim kompetisi 2021-2022, City mulai terlihat hemat dalam melakukan transfer pemain.Â
Tidak seperti PSG, meski City mesti mengeluarkan uang 60 Juta Euro untuk menebus Erling Haaland dari Borrusia Dortmund, tim yang diasuh Pep Guardiola ini berhasil menutup pengeluaran besar ini dengan melepas Gabriel Jesus ke Arsenal dengan nilai 45 Juta Poundsterling atau sekitar Rp 818 miliar.Â
Bila dilihat dan dibandingkan dari produktivitas gol serta usia, sejauh ini bisa dikatakan bila City tidak sia-sia membeli Haaland dan melego Gabriel Jesus.
Hal yang menarik terjadi dengan Newcastle United. Meski dimiliki salah orang terkaya di dunia, keterkejutan banyak orang dengan Newcastle bukan pada Mega transfer yang biasanya dilakukan klub-klub baru kaya, tapi justru pada transfer biasa-biasa saja.
Setelah dimiliki MBS, mungkin transfer pemain Newcastle United yang menyita perhatian adalah ketika mereka membeli Sven Botman dari Lille Prancis.Â
Bek lulusan akademi Ajax Amsterdam ini dibandrol seharga 35 Juta Poundsterling. Hal itupun menyita perhatian karena Newcastle menyalip AC Milan yang sejak lama ingin membeli Botman untuk melapis lini belakang mereka.
Selain itu, berita yang mengemuka dari Newcastle justru bukan tentang transfer pemain, tapi tentang perombakan manajemen klub.Â