Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jangan Lupa Water Break

24 Oktober 2021   07:53 Diperbarui: 24 Oktober 2021   08:00 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filippo Inzaghi adalah salah satu top skor terkemuka dalam sejarah Sepakbola Liga Italia. Gol-gol nya membantu setiap klub yang dia bela, seperti Juventus atau AC Milan, untuk meraih trophy. Oliver Khan, salah satu penjaga gawang terkemuka Jerman, adalah diantara penjaga gawang yang menyatakan kejerihannya menghadapi Inzaghi.

Meski begitu, Inzaghi dianggap sebagai pemain yang tidak mempunyai tekhnik mumpuni. Johan Cruyff legenda Sepakbola Belanda, menyebutkan bahwa Inzaghi itu orang yang tidak bisa bermain bola. Hanya saja dia selalu mempunyai timing yang tepat ketika bergerak. Begitu juga menurut legenda MU, Alex Ferguson. 

Menurut Fergie, Inzaghi itu pemain Sepakbola yang lahir dalam posisi offside. Karena dalam satu pertandingan, Inzaghi bisa saja tidak mencetak gol. Tapi sudah pasti offside berkali-kali.

Bila Cruyff menyebut Inzaghi orang yang cermat memanfaatkan timing dan Fergie menyebut Inzaghi si Raja offside, konon kelebihan Inzaghi dalam menjadi pencetak gol handal karena dia tidak pernah berhenti berlari. 

Inzaghi terus bergerak dan berlari. Sehingga tidak hanya menyebabkan kebingungan lawan, tapi dia juga bisa tetap konstan menjaga kecepatannya. Karena bila dia berhenti bergerak, maka akan kesulitan untuk memulai bergerak kembali.

Dalam kecepatan dan percepatan, mungkin kita bisa menganalogikannya seperti kita yang sedang mengemudi kendaraan manual. Bila kendaraan terus bergerak, kita hanya perlu menginjak pedal gas sedikit saja untuk menjaga kecepatan mobil. Tidak perlu ganti posisi persneling. 

Berbeda bila mobil berhenti dulu. Ketika mobil berhenti dan mau bergerak lagi, kita terpaksa memasang ulang persneling ke angka 1. Perpindahan persneling ke angka 1 bukan hanya menguras bahan bakar lebih banyak, tapi mobil mesti bergerak dari awal lagi dalam kecepatan rendah.

Maka begitu juga main sepeda. Apalagi ketika bermain di tanjakan. Cara terbaik supaya kita bisa melalap tanjakan demi tanjakan, adalah dengan terus bergerak dan tidak berhenti. Karena bila kita berhenti, maka kita butuh energi yang lebih besar untuk memulainya. Bila mau berhenti, maka pastikan bila itu adalah kekuatan terakhir yang kita miliki. Setelah itu, lebih baik berhenti, istirahat dan balik badan pulang. Jangan dipaksakan.

Namun seperti juga bermain bola, bersepeda juga menyerap cairan lebih banyak dalam tubuh kita. Badan kita terasa terbakar sehingga cairan dalam tubuh tersedot. Ada ancaman dehidrasi yang harus diantisipasi. Baik ketika main bola maupun bersepeda.

Dalam Sepakbola, ancaman dehidrasi diantisipasi dengan adanya Water Break. Para pemain diistirahatkan dahulu beberapa saat untuk minum. Cara lain adalah. Cara lain adalah para pemain yang melipir ke pinggir lapangan. Meminta air mineral ke official team.

Sementara dalam bersepeda, banyak orang yang mengingatkan supaya bersepeda dengan minum air putih terlebih dahulu. Setelah itu ketika sedang mengayuh, usahakan minum air putih setiap ada kesempatan. 

Bisa dengan cara berhenti terlebih dahulu, atau sambil mengayuh. Kalau cara terakhir, tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Hanya orang tertentu bisa melakukannya. Karena butuh kehati-hatian untuk mengambil botol air ditempat nya, membuka tutupnya, meminumnya dan meletakan kembali botol itu ditempatnya. Bila tidak hati-hati, entah kita yang terjatuh atau botol nya yang jatuh.

Namun supaya tetap bisa minum air putih sembari mengayuh, sehingga bersepedanya tidak berhenti, beberapa orang membekali diri dengan water bladder. Semacam kantung air yang bisa dipasang di tas belakang, kemudian ada slang air yang tersambung ke mulut. Melalui slang air itulah kemudian dia minum air putih untuk menjaga supaya tidak mengalami dehidrasi.

Karena pada akhirnya, olahraga bukan hanya tentang kebugaran atau kesenangan tapi juga keselamatan. Sebab beberapa kali kita membaca berita tentang orang yang sedang berolahraga, tiba-tiba....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun