Laila Majnun ; Legenda Cinta Dari Persia
Suatu hari Ibnu Sina bersama teman-temannya melakukan perjalanan di sebuah kota. Dalam perjalanan itu, Ibnu Sina dan teman-temannya bertemu dengan seorang bijak dan alim bernama Hayy bin Yaqzhan. Karena sangat tertarik dengan keilmuan dan kepribadian Hayy, Ibnu Sina pun memohon kepada Hayy untuk bisa menemani perjalanan Hayy, kemanapun dia mau pergi.Â
Hayy yang mengerti kapasitas Ibnu Sina dalam sekilas pandangannya, menola permintaan Ibnu Sina tersebut. Kepada Ibn Sina, Hayy menjelaskan bahwa tidak mungkin Ibnu Sina bisa mengikutinya karena Ibnu Sina masih sangat terikat dengan teman-teman yang mengirinya.
Cerita diatas bukanlah cerita sesungguhnya tentang Ibn Sina. Namun itu adalah novel alegoris Ibnu Sina sendiri dalam bukunya yang berjudul Hayy bin Yaqzhan. Dalam novel tersebut, profil Ibnu Sina adalah wakil dari orang yang serba sangat rasional.Â
Sementara teman-teman Ibnu Sina adalah orang yang terlalu berkutat dengan hal-hal indrawi atau mengikuti segala keinginnya. Sementara Hayy adalah sufi bijak dan alim. Jadi meski Ibnu Sina adalah orang yang pintar dan rasional, dia tidak akan pernah bisa mengikuti jejak Hayy yang alim dan bijak karena Ibnu Sina masih terikat dengan hal-hal bendawi dan mengikuti hawa nafsu.
Cerita Hayy bin Yaqzhan yang lain datang dari Ibnu Thufail. Seorang filosof Andalusia, dokter dan penasehat kerajaan yang juga dikenal sangat alim dan cerdas. Ibn Thufail yang hidup sepanjang 1110-1185.Â
Dalam novel nya yang juga berjudul Hayy bin Yaqzhan, Ibn Thufail menceritakan seorang Hayy yang hidup di sebuah pulau terpencil dan hanya diasuh oleh seorang Rusa betina.
Suatu ketika Rusa betina yang selama ini mengasuh Hayy, meninggal dan ketika melihat jasad Rusa tersebut, Hayy mendapat pelajaran penting tentang jasad dan jiwa. H
ayy berkesimpulan mestinya dalam hidup ini ada sesuatu yang tidak terlihat tapi itulah yang menjadi penggerak utama. Kesimpulan itu datang karena Rusa yang mengasuhnya sudah tidak bisa bergerak lagi, namun semua organ tubuh nya masih lengkap sempurna. Tidak ada yang kurang.
Setelah itu Hayy bertemu dengan Absal yang alim dan bijak yang mau bertafakur di pulau tempat Hayytinggal. Dari Absal lah Hayy mendapat berbagai macam pencerahan tentang apa itu Allah, Quran, Sunnah, Nabi dan merasa apa yang dipaparkan Absal itu tidak jauh berbeda dengan hasil refleksinya selama ini.Â
Setelah itu Hayy mengikuti saran Absal untuk menyebarkan hasil refleksinya ke dunia luar dan bertemu dengan Salaman yang mempunyai pengikut yang banyak. Namun Hayy kesulitan menyebarkan hasil refleksinya yang sangat substansial tersebut. Banyak orang yang tidak bisa menerima cara pandang Hayy tentang agama.