Hasilnya, dibanding negara Eropa lainnya, statistik Covid-19 di Jerman menunjukan angka anomali. Tingkat kematiannya rendah dan jumlah kasus bisa ditekan. Tidak seperti negara-negara tetangganya.
Sementara di Indonesia seperti yang sudah kita ketahui, pengambil kebijakan keliru bertanya. Â Ilmuwan yang mengetahui masalah ini, tidak dijadikan rujukan. Mentri Kesehatannya, meremehkan temuan lembaga pendidikan sekaliber Harvard.Â
Presiden bertanya penanganan Covid-19 ke Menteri investasi yang juga militer juga ke Mentri Keuangan. Solusi utamanya seperti yang sudah kita ketahui. Menjaga dan melindungi arus tenaga kerja dari investor (meskipun itu pusat wabah), menjaga ekonomi dan bahkan sempat tercetus ingin memberlakukan solusi ala militer; darurat sipil. Sementara suara IDI dalam menangani bencana, tidak diindahkan.
Karena itu, mumpung belum terlalu terlambat, pada saat sekarang ini para pengambil kebijakan hanya perlu melakukan satu hal saja; merubah tempat bertanya. Peduli terhadap pendapat ilmuwan dan menjadikan mereka sebagai rujukan. Karena merekalah yang tahu tentang virus ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H