Pejabat tinggi negara lain bidang ekonomi sempat muncul dengan statemen seloroh. Mengatakan bahwa virus corona tidak bisa masuk Indonesia karena perizinannya yang sulit. Di lain kesempatan, Wapres mengatakan bahwa itu karena kita rajin qunut. Dalam kondisi seperti ini, kita berharap jangan sampai ada pejabat negara yang mengatakan bahwa Indonesia terbebas corona karena negeri ini sangat Pancasilais.
Kita juga sangat sulit mencari informasi bagaimana seharusnya menghadapi wabah ini. Bila ada yang terduga terinfeksi, apa yang harus dilakukan dan kemana mesti melaporkannya . Adakah hotline number yang bisa kita hubungi selama 24 jam?Dimanakah posko penanganan wabah ini juga siapakah pejabat berwenang menangani ini.
Pada sisi lain, kita agak jarang mendengarkan keterangan pejabat kementrian kesehatan mengenai hal ini. Pejabat tertinggi Kementrian Kesehatan yang kerap muncul ke media adalah Sekretaris Dirjend Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes. Dalam struktur birokrasi, Sekretaris Dirjend adalah pejabat eselon 2. Dia berada dibawah koordinasi Dirjend, pejabat eselon 1, dimana Dirjend berada dibawah Mentri. Sekretaris Dirjend adalah pejabat negara dua tingkat dibawah Mentri.
Bahkan Sekretaris Dirjend ini pernah mengeluarkan keterangan yang jauh berbeda dengan WHO dan membuat orang bingung. Ketika Jepang mengkonfirmasi bahwa salah seorang warganya positif terjangkit SARS CoV-2 selepas berlibur dari Indonesia, Pejabat tinggi negara ini meyakinkan publik bahwa bahwa SARS CoV-2 itu berbeda dengan Covid-19 yang sedang mewabah. Jadi publik diminta untuk khawatir. Sementara menurut WHO, SARS CoV-2 adalah nama virus, sedangkan Covid-19 adalah nama penyakit yang disebabkan SARS CoV-2. Dalam dunia kesehatan, nama virus dan nama penyakit itu berbeda. Seperti virus HIV yang menyebabkan AIDS, begitulah beda SARS CoV-2 dengan Covid-19.
Bila SARS CoV-2 kerap menyerang orang yang sudah mempunyai bawaan penyakit sebelumnya, maka melihat kondisi diatas, sementara ini diantara cara kita untuk menghadapi wabah Covid-19 adalah menjaga kesehatan kita sendiri. Sambil kita saling mengingatkan dan menguatkan satu sama lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H