"Manusia bukanlah makhluk duniawi yang mengalami pengalaman spiritual, tapi manusia adalah makhluk spiritual yang mengalami pengalaman kemanusiaan"
Kembali ke Komunikasi Kesehatan. Mungkin dalam diskursus Ilmu Komunikasi, maka Komunikasi Kesehatan adalah bidang yang tidak terlalu mendapat perhatian. Kajian tentang Komunikasi politik, komunikasi sosial pembangunan, komunikasi organisasional, lebih mengemuka dibanding perbincangan Komunikasi Kesehatan.Â
Karenanya disiplin ini tidak hanya dikenal di masyarakat, juga tidak membentuk dalam relasi antara pasien dan dokter di Rumah Sakit di dunia kesehatan.
Komunikasi kesehatan tidak menjadi bagian integral dalam proses penyembuhan pasien. Padahal sebagaimana yang dipraktikan Sellignman, interaksi yang baik antara pasien dan dokter menjadi bagian dari penyembuhan.
Karena tidak adanya hubungan yang erat antara dokter-pasien inilah mungkin berimbas kepada kebijakan-kebijakan di dunia kesehatan.
Pemegang kebijakan dunia kesehatan yang banyak di antaranya berasal dari dokter-dokter, sering nir-empati dan abai terhadap kondisi pasien. Kebijakan kenaikan iuran BPJS, misalnya.Â
Mentri Kesehatan yang berasal dari dokter, lebih suka membebankan tingginya biaya kesehatan kepada masyarakat sebagai calon pasien, dengan menyetujui kenaikan iuran BPJS.Â
Ketimbang mencari cara-cara lain yang lebih kreatif yang tidak membebani masyarakat yang sudah tercekik dengan berbagai kenaikan harga. Begitu juga dengan Direksi BPJS. Mendapat gaji dan tunjangan yang sangat tinggi sambil menuntut masyarakat yang sedang kolaps secara ekonomi untuk menaikan iuran BPJS